• Beranda
  • Berita
  • Bachtiar Nasir: Trump hentikan provokasi picu ketegangan

Bachtiar Nasir: Trump hentikan provokasi picu ketegangan

11 Mei 2018 13:26 WIB
Bachtiar Nasir: Trump hentikan provokasi picu ketegangan
Bachtiar Nasir. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis, Bachtiar Nasir meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan langkah provokatifnya seperti memindahkan Kedubes AS ke Yerussalem dari Tel Aviv karena akan memicu ketegangan di dunia.

"Presiden Trump harus siap menerima bayaran atas perbuatannya yang menistakan dan mengotori tanah suci Baitul Maqdis," kata Bachtiar Nasir dalam orasinya dalam aksi "Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis" di Monas, Jakarta, Jumat.

Dia menegaskan kedatangan ribuan umat Islam di Kawasan Monas adalah untuk menentang keras dan menghentikan rencana Trump yang akan memindahkan Kedubes AS ke Yerussalem.

Menurut dia, langkah AS yang akan memindahkan Kedubesnya ke Yerussalem menjadi momentum bagi agama-agama di seluruh dunia untuk bersatu menghancurkan kezaliman tindakan tersebut.

"Saat ini adalah waktunya bersatu umat Muslim dan agama seluruh dunia, saatnya agama-agama di dunia dipersatukan untuk hancurkan kezaliman," ujarnya.

Bachtiar mengajak semua pihak untuk menghancurkan kezaliman, kepongahan, dan penjajahan yang terjadi di Baitul Maqdis.

Sebelumnya, sejumlah organisasi kemasyarakatan akan mengikuti aksi bela Palestina sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat (11/5).

"Kami dari persaudaraan alumni 212 akan turun all out," kata Humas Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat dini hari.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan posko-posko logistik, kesehatan, dan informasi dalam aksi tersebut.

Aksi yang mengambil tema "Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis" itu diawali dengan Shalat Subuh berjamah di Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca juga: Massa aksi bela Palestina mulai bubar

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018