• Beranda
  • Berita
  • Kementan miliki "PR" menjaga stabilitas harga cabai

Kementan miliki "PR" menjaga stabilitas harga cabai

11 Mei 2018 16:23 WIB
Kementan miliki "PR" menjaga stabilitas harga cabai
Dokumentasi Petani memanen cabai merah di kawasan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (6/3/2018). Petani setempat mengeluhkan harga cabai merah di tingkat petani yang rendah yakni Rp23.000 per kilogram, sedangkan harga di tingkat pengecer mencapai Rp32.000 per kilogram. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Pekerjaan rumah kami, bagaimana ketersediaan cabai dan bawang merah nasional tersedia sepanjang waktu. Kami berusaha dua komoditas ini, harganya stabil."

Kulon Progo (ANTARA News) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia memiiki pekerjaan rumah menjaga stabilitas harga cabai dan bawang merah karena mempengaruhi inflasi di Indonesia.

Direktorat (Kasubdit) Aneka Cabai dan Sayuran Buah Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Muhammad Agung Sunusi di Kulon Progo, DIY, mengatakan anggaran khusus untuk komoditas hortikultura sebesar Rp1,2 triliun, 70 persen anggaran untuk kemoditas cabai dan bawang merah.

"Pekerjaan rumah kami, bagaimana ketersediaan cabai dan bawang merah nasional tersedia sepanjang waktu. Kami berusaha dua komoditas ini, harganya stabil," kata Agus dalam acara panen raya cabai di Dusun Bugel, Kecamatan Panjatan.

Ia mengatakan Kementerian Pertanian berusaha mengembangkan sentra tanaman cabai dan bawang merah di 160 kabupaten/kota di Indonesia, dengan luas lahan sekitar 350 ribu hektare, tapi kemampuan keuangan negara hanya mampu mensubsidi empat hingga lima persen atau sekitar 13.500 hektare.

"Untuk itu, kami intensif mengawal tanaman di lapangan, dan menggalakkan manajemn pola tanam, supaya anggaran bisa merata," katanya.

Agus meminta petani cabai di Kulon Progo untuk taat pada pola tanam, supaya menjaga stabilitas stok cabai dan harga di pasaran. Harga cabai merah keriting di pasar lelang Rp21 ribu. Kalau harga impas produksi Rp7.000 per kg, petani mendapat keuntungan Rp14 ribu per kg.

Selain itu, Agus berharap petani cabai mengoptimalkan pasar lelang. Pasar lelang ini sangat menguntungkan petani, karena harga ditentukan petani, bukan tengkulak.

"Pasar lelang merupakan posisi tawar petani. Petani bisa menjadi penentu harga aneka cabai. Selain itu, pasar lelang memotong rantai suplai," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan di Kulon Progo ada 21 pasar lelang cabai. Pasar ini merupakan inisiatif warga untuk menekan anjoknya harga cabai.

Ia mengatakan salah satu alternatif harga komoditas tetap bagus yakni melalui pasar lelang. Dengan pasar lelang ini, minimal laju turunnya harga, meski mekanisme pasar, hukum pasar tetap berlaku.

Selain itu, penanaman di luar musim, zonasi penanaman, atau penjualan dalam bentuk kering atau tepung akan memberikan keuntungan lebih pada petani.

"Kunci utama untuk menjaga stabilitas harga adalah kekompakan di antara petani," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018