• Beranda
  • Berita
  • WHO berharap gunakan vaksin ebola atasi wabah di Kongo

WHO berharap gunakan vaksin ebola atasi wabah di Kongo

11 Mei 2018 19:33 WIB
WHO berharap gunakan vaksin ebola atasi wabah di Kongo
Dokumen foto relawan Medicine Sans Frontiere (MSF) di bawah kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolong pasien ebola di Afrika barat. (msf.org)

... persiapan sedang dilakukan. Segera kami peroleh lampu hijau, kami akan bertindak. Kami sangat khawatir dan merencanakan semua skenario, termasuk skenario kasus terburuk...

Jenewa (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyiapkan skenario kasus terburuk jika terjadi wabah Ebola di kawasan terpencil Kongo, termasuk penyebaran ke satu kota utama, kata Deputi Direktur Jenderal Tanggap dan Kesiapsiagaan Darurat, Peter Salama, Jumat.

Ia mengatakan kepada wartawan dalam taklimat reguler di Jenewa bahwa ia berharap Republik Demokratik Kongo akan memberikan lampu hijau dalam beberapa hari ke depan untuk pengerahan vaksin eksperimen, tetapi memperingatkan, obat itu rumit untuk digunakan dan bukan obat mujarab.

"Seluruh persiapan sedang dilakukan. Segera kami peroleh lampu hijau, kami akan bertindak. Kami sangat khawatir dan merencanakan semua skenario, termasuk skenario kasus terburuk," kata Salama.

Risiko yang akan segera dihadapi ialah wabah menyebar ke Mbandaka, ibu kota provinsi, dengan sekitar 1 juta penduduk.

"Kalau kami lihat kota seukuran itu terinfeksi Ebola, kemudian kami akan punya wabah besar di perkotaan, yang akan jadi tantangan nyata," ujarnya. "Manakala Ebola menyebar ke kawasan-kawasan perkotaan, khususnya daerah-daerah kumuh miskin, sangatlah sulit untuk membasmi penyakit itu."

WHO juga menempatkan sembilan tetangga Kongo dalam status waspada dengan kekhawatiran tinggi pada Republik Kongo, yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo di sungai Ubangi dan Kongo, dan Republik Afrika Tengah ke sebelah utara, walau risiko penyebaran internasional masih dilihat rendah.

Organisasi itu dan Medecins Sans Frontieres, lembaga medis sosial, sudah memiliki spesialis yang bertugas di lapangan dan berharap punya laboratoriun bergerak dan beroperasi akhir pekan ini, ujarnya.

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018