Sambut Ramadan, warga gelar ngaliwet 700 meter

12 Mei 2018 15:43 WIB
Sambut Ramadan, warga gelar ngaliwet 700 meter
Ilustrasi. Syukuran Hari Pahlawan Ribuan warga korban banjir berkumpul menikmati sajian Nasi Liwet memperingati Hari Pahlawan di kawasan Kampung Parunghalang, Baleendah, Bandung, Jabar, Minggu (10/11). Sekitar 3 ribu warga menggelar syukuran makan bersama Nasi Liwet diatas daun pisang sepanjang 1,5 km ini sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas perbaikan jalan dan sarana pendukung selter bagi pengungsi korban banjir setempat oleh Pemprov. Jabar sebesar Rp. 591.978 juta. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
Cianjur (ANTARA News)- Ratusan warga Desa sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat melakukan papajar atau menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan menggelar liwet sepanjang 700 meter.

Nasi liwet yang disajikan di atas daun pisang sebagai alas makan dijajarkan warga di jalan kampung di wilayah tersebut. Kegiatan yang kedua kalinya itu, akan digelar secara rutin setiap tahun tepatnya menyambut datangnya bulan puasa.

"Papajar merupakan tradisi warga Cianjur, dalam rangka menyambut datangnya bulan puasa serta kegiatan ngaliwet ini, sebagai ajang rekreasi sekaligus sebagai media untuk mempererat tali silaturahmi," kata Kepala Desa Sindanglaya Yusuf Saefuloh pada wartawan Sabtu.

Kegiatan tersebut digagas pihak desa dan Karang Taruna Desa Sindanglaya, dalam kegiatan tersebut pemuda setempat menampilkan pertunjukan bela diri pencak silat serta lomba qasidah yang di ikuti belasan kelompok pengajian.

"Kegiatan ini bersama ini sudah dilaksanakan untuk kedua kalinya sejak tahun lalu. Setiap warga dari tiap RT diwajibkan membawa nasi liwet beserta aneka lauk pauknya, untuk dihidangkan di atas daun pisang yang disediakan panitia," katanya.

Baca juga: 2.000 TKI ikuti Kirab Ramadhan Hong Kong

Kegiatan makan bersama itu, diikuti sejumlah pejabat dari pemerintahan desa dan kecamatan di wilayah tersebut dan didukung warga dari berbagai wilayah yang masuk ke Desa Sindanglaya.

"Harapan kami kegiatan ini akan terus berjalan setiap tahunnya, sebagai bentuk rasa syukkur warga menyambut datangnya bulan suci," katanya.

Sementara antusias warga menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan menggelar papajar makan bersama sangat tinggi.

"Biasanya papajar ke laut selatan atau ke tempat rekreasi. Namun sejak tahun lalu warga lebih memilih ngaliwet bersama warga satu wilayah. Ini untuk rekreasi sekaligus menjalin silaturahmi antar warga," kata salah satu warga, Dian Omes (42).

Baca juga: Tetap sehat selama Ramadan kuncinya bukan hanya asupan makanan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018