Orang nomor satu di Kemenpora itu menyebutkan jika program yang diluncurkan ini tidak jauh beda dengan program yang ada sebelumnya. Kegiatan ini akan dilakukan dibeberapa kabupaten/kota di Indonesia. Ada 70 titik yang akan menjadi lokasi utama.
Yang membedakan dengan program sebelumnya adalah lokasi start. Jika Gowes Nusantara dimulai dari Sabang Aceh, sedangkan Sepeda Nusantara 2018 akan mengambil start di Kantor Kemenpora, Jakarta, Minggu (13/5).
Terkait perubahan nama, Menpora Imam Nahrawi mengatakan bahwa ini sejatinya lebih dikarenakan untuk menyelaraskan dengan kebiasaan Presiden Joko Widodo yang selalu membagikan sepeda dalam setiap kunjungannya.
"Sepeda ini sudah biasa diberikan hadiah olah Pak Presiden. Karena itu kami ingin turut menyelaraskan, karena sepeda lebih familiar," kata Menpora Imam Nahrawi dalam keterangan resminya.
Menteri asal Bangkalan, Madura itu juga berharap, dengan program ini di setiap titik nantinya yang tersebar di 34 provinsi, dalam rangka menyosialisasikan kegiatan Asian Games dan Asian Para Games 2018.
"Tolong sampaikan, turut gelorakan kepada masyarakat bahwa ada gawe besar Asian Games dan Asian Para Games. Mari sama-sama kita sukseskan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Sementara itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Dr. Raden Isnanta M.Pd mengingatkan bahwa bersepeda adalah ciri khas masyarakat Indonesia. Bersepeda juga membuat masyarakat akan lebih mudah saling bertegur sapa, menunjukkan sebagai makhluk sosial.
Namun, target utama dari Kemenpora adalah untuk menjalankan tugas mengajak masyarakat menjadi bugar.
"Target dari Sepeda Nusantara ini adalah untuk membugarkan dan menyehatkan masyarakat, mengajak masyarakat membudayakan berolahraga. Demikian juga ajang ini sekaligus untuk mempromosikan dua even akbar Indonesia Asian Games dan Para Games," terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim jelajah nusantara yang berjumlah 15 pesepada juga diperkenalkan. Nantinya, mereka yang akan berkeliling Indonesia etape demi etape dan finis di Bali pada September mendatang.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018