• Beranda
  • Berita
  • Pemuka agama minta warga gereja tak terprovokasi bom Surabaya

Pemuka agama minta warga gereja tak terprovokasi bom Surabaya

13 Mei 2018 15:20 WIB
Pemuka agama minta warga gereja tak terprovokasi bom Surabaya
Petugas memadamkan api yang membakar sejumlah sepeda sesaat setelah terjadi ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Ledakan terjadi di tiga lokasi di Surabaya, yakni di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, pada waktu yang hampir bersamaan. (ANTARA FOTO/HO/HUMAS PEMKOT-Andy Pinaria)
Manado (ANTARA News) - Ketua Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Paulus Wasian Kakas Pdt Sceny Kandioh Rumagit meminta warga gereja jangan terprovokasi dengan kasus bom Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

"Jangan terpengaruh dan terprovokasi namun terus waspada," kata Rumagit di Manado, Minggu.

Dia mengatakan secara manusia pasti ada perasaan marah saat mendengar saudara-saudara seiman di Surabaya menjadi korban teroris bunuh diri.

Kasus bom bunuh diri ini sangat membinasakan dan membuat keresahan banyak orang.

Tapi, katanya, masyarakat khususnya di Sulut jangan khawatir pasti akan ditangani secara baik oleh yang berwajib dalam hal ini Polri.

Dan, katanya, tetap antisipasi pihak gereja meningkatkan keamanan baik di seputaran gereja maupun jemaat pada umumnya.

"Terus waspada dan tetap berdoa memohon perlindungan pada Tuhan yang Maha Kuasa," jelasnya.

Doakan saudara-saudara kita yang mengalami korban bom Surabaya agar tetap bersandar pada Tuhan, dan menaruh harapan padaNya yang memberi kehidupan.

Dari informasi ledakan bom di Surabaya tadi pagi, terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercelah Ngagel pukul 07.30 WIB, di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Bonek Jabodetabek serukan komitmen persatuan-persaudaraan lawan terorisme

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018