"Kita tidak boleh takut. Semua menyatakan perang terhadap terorisme," kata Kapolda saat tabligh akbar "Pilkada Aman, Jateng Tentram, Indonesia Damai" di Semarang, Minggu malam.
Menurut dia, kejadian rusuh di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob Kelapa Dua dan teror bom di tiga gereja di Surabaya menunjukkan eksistensi jejaring terorisme.
Karena itu, kata dia, masyarakat tidak bisa kompromi terhadap masalah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Intoleransi, lanjut Condro, adalah huru dari tindakan terorisme.
"Intoleransi bibit dari radikalisme, radikalisme bibit dari terorisme, kita tidak bisa kompromi terhadap terorisme," katannya.
Baca juga: KPAI kecam pemboman tiga gereja Surabaya
Baca juga: ISNU tegaskan dengan alasan apa pun bom Surabaya tidak dibenarkan
Baca juga: Presiden ajak masyarakat Indonesia bersatu melawan terorisme
Lebih lanjut, Condro menilai menilai aksi teror tersebut bertujuan mengganggu stabilitas situasi keamanan dan demokrasi di masa pilkada ini.
"Lawan gangguan, jangan sampai munculisu SARA dan intoleransi saat pilkada," katanya.
Intoleransi akan menjadikan inkubasi bagi para terorisme.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018