Sabu Raijua membutuhkan dokter spesialis

14 Mei 2018 09:20 WIB
Sabu Raijua membutuhkan dokter spesialis
Ilustrasi (Pixabay)
Kepulauan Sabu (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur membutuhkan dokter spesial bedah, penyakit dalam, anestesi, spesialis mata dan spesialis anak guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah berbatasan dengan Australia itu.

"Kami sangat membutuhkan dokter spesialis itu guna memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabu," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Kabupaten Sabu Raijua, Maria Latuperisa kepada wartawan di Seba, Senin.

Ia mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabu belum memiliki dokter spesialis menyebabkan pelayanan kesehatan pada rumah sakit tipe D milik pemerintah kabupaten Sabu Raijua belum maksimal.

"RSUD Sabu tidak pernah melakukan operasi karena tidak memiliki dokter spesialis bedah. Apabila ada pasien yang membutuhkan tindakan bedah dirujuk ke Kupang yang telah memiliki dokter spesialis bedah," tegas Maria.

RSUD Sabu telah memiliki fasilitas tindakan operasi namun tidak digunakan karena ketiadaan dokter spesialis bedah.

"Daerah ini sangat membutuhkan dokter spesialis sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih memadai," kata Maria.

Pemerintah kata dia, telah membangun komunikasi dengan berbagai lembaga pendidikan kedokteran di Pulau Jawa untuk menjaring dokter spesialis untuk bertugas di Sabu.

Sekalipun demikian belum ada dokter spesialis yang berminat untuk bertugas di wilayah terluar di NTT itu.

Maria mengatakan, sekalipun pemerintah Kabupaten Sabu Raijua telah mengalokasikan tunjangan dokter spesialis, fasilitas transportasi dan perumahan dokter spesiaslis namun belum ada dokter spesialis yang berminat bertugas ke Sabu.

Menurutnya, pemerintah daerah mengalokasikan tunjangan dokter spesialis sebesar Rp25.000.000/bulan dialokasikan dari APBD II namun belum ada dokter spesialis berminat bertugas ke Pulau Sabu.

"Selama tiga tahun kita alokasikan anggaran untuk tunjangan dokter spesialis namun tidak digunakan sehingga dananya dikembalikan ke kas daerah. Tahun 2018 kita alokasikan lagi, sehingga kami berharap tahun ini ada dokter spesialis yang bisa bertugas ke Sabu," ujar Maria.

Baca juga: Kemenkes targetkan kirim 18.185 tenaga kesehatan ke daerah di 2018

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018