• Beranda
  • Berita
  • Suara ledakan kembali terdengar di Polrestabes Surabaya

Suara ledakan kembali terdengar di Polrestabes Surabaya

14 Mei 2018 10:43 WIB
Suara ledakan kembali terdengar di Polrestabes Surabaya
LEDAKAN DI POLRESTABES SURABAYA Sat Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan di sekitar Polrestabes Surabaya setelah terjadi ledakan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Ledakan terjadi pada Senin (14/5) pagi di depan pos penjagaan pintu masuk Polrestabes Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc/18. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA News) - Suara ledakan terdengar di radius sekitar 200 meter dari Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB, menyusul ledakan menimbulkan korban yang terjadi di markas kepolisian tersebut pukul 08.50 WIB.

Belum diketahui ledakan apa yang terdengar sangat jelas oleh sejumlah petugas, awak media dan petugas kesehatan yang berjaga di wilayah aman di sekitar wilayah markas kepolisian tersebut. Namun diperkirakan ledakan itu berasal dari peledak yang dibawa pelaku yang sebelumnya meledakkan bom di area tersebut.

Titik lokasi ledakan masih dijaga ketat oleh polisi hingga saat ini, orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk dalam radius 200 meter. Area sekitar lokasi ledakan dipasangi garis polisi dan dijaga aparat bersenjata.

Baca juga: 10 orang jadi korban ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya

Kepolisian Daerah Jawa Timur sebelumnya menyatakan ledakan bom di Markas Polrestabes Surabaya pada Senin pukul 08.50 WIB menimbulkan korban, namun belum merinci data korban karena masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan identifikasi.

"Kami memastikan ada korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, menambahkan "Ada anggota yang terluka, ada masyarakat yang terluka."

Barung mengungkapkan serangan bom itu dilakukan menggunakan kendaraan roda dua karena ledakan terjadi setelah satu sepeda motor masuk ke area Markas Polrestabes.

Baca juga: Polisi selamatkan seorang bocah perempuan, diduga anak pelaku bom

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018