Kapal tersebut dihantam gelombang dan terbalik pada 8 Mei 2018 pada koordinat 07.37.217 derajat Lintang Selatan dan 127.03.339 derajat Bujur Timur, kata Muhammad Saleh Goro, di Kupang, Selasa, terkait identitas kapal tanpa awak yang ditemukan di perairan Sikka, Pulau Alor tersebut.
Petugas kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) menemukan sebuah kapal tanpa awak yang diduga kapal penampung ikan di utara Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (13/5).
Kapal tersebut ditemukan di utara Pulau Alor, NTT, pada koordinat 08.04.844 derajat Lintang Selatan (LS) dan 124.37.967 derajat Bujur Timur (BT).?
Menurut dia, saat terjadi musibah di wilayah perairan laut itu, para anak buah kapal tersebut ditolong dan diselamatkan oleh awak KMN Senjaya-61.
Dia menjelaskan, identitas kapal yang ditemukan di perairan utara Pulau Alor adalah KM Sanjaya dengan berat 28 GT.
"Tanda Selar GT 28, no. 1109/Pd, merek mesin Hini Ek. 100, nomor seri mesin 301784, alat tangkap: pancing cumi (Squid Jingging)," katanya lagi.
Pelabuhan pangkalan dari kapal tersebut adalah Pelabuhan Perikananan (PP) Dobo dan PP Tual dengan wilayah operasi Laut Arafura dan Laut Aru.
Dia menambahkan, KM Sanjaya bertolak dari Dermaga Barat Benoa tanggal 2 Mei 2018 pukul 16 .05 WITA menuju Dobo, Kepulauan Aru.?
Kapal membawa 18 ABK dan dinakhodai oleh Sodikin B Suyono dengan Kepala Kamar Mesin (KKM) adalah Yudi Sulistyo.
Kapal mengantongi Surat Perintah Berlayar (SPB) yang dikeluarkan Syahbandar Perikanan di Pelabuhan Benoa Bali.
Kapal tersebut kemudian dihantam gelombang laut dan terbalik pada 8 Mei 2018 pada koordinat 07.37.217 derajat LS dan 127.03.339 derajat BT.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018