"Satu pesawat tempur menghantam lima target teroris di satu fasilitas pelatihan militer milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza utara," kata militer Israel dalam pernyataan yang dikutip AFP.
"Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap tindakan kekerasan yang beberapa jam sebelumnya yang dilakukan Hamas di pagar keamanan."
Insiden paling berdarah dalam beberapa tahun terakhir di kawasan perbatasan tersebut menewaskan sedikitnya 55 orang Palestina dan menyebabkan ratusan lainnya terluka.
Militer Israel mengatakan bahwa sebelumnya sebuah pesawat tempur dan tank melancarkan tembakan ke "posisi militer" Hamas lainnya, setelah anggota bersenjata Hamas diduga menembak pasukan Israel.
Warga Palestina sudah berminggu-minggu menggelar aksi protes dan selama itu bentrok sering terjadi, menewaskan sedikitnya 91 orang sejak 30 Maret menurut siaran AFP.
Tidak ada orang Israel yang cedera dalam bentrok itu dan militer Israel menuai kritik karena menggunakan tembakan peluru aktif.
Kekerasan pada Senin muncul saat delegasi Gedung Putih dan pejabat Israel berkumpul untuk meresmikan pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem. Insiden itu merupakan peristiwa yang paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina sejak Perang Gaza 2014. (mu)
Baca juga: Puluhan warga Palestina tewas di Gaza
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018