Petugas penyelamat bergegas ke lokasi kejadian di Kota Varanasi. Sejumlah orang yang jumlahnya tidak diketahui masih dikhawatirkan terperangkap di bawah puing-puing.
"Delapan belas jenazah telah ditemukan sejauh ini oleh tim kami. Tujuh tim dari NDRF (Pasukan Tanggap Bencana Nasional) terlibat dalam operasi penyelamatan yang sedang berlangsung," kata seorang pejabat di ruang kendali bencana kepada AFP.
Rekaman TV menunjukkan sejumlah kendaraan yang hancur terperangkap di bawah balok-balok semen dengan kerumunan orang berkumpul di sekitarnya.
Seorang saksi mengatakan bahwa satu bagian dari jalan layang, yang masih dalam pembangunan, ambruk ke jalan, menimpa sejumlah bus dan mobil.
"Saya berada di dekat jalan layang ketika ambruk. Sedikitnya empat mobil, sebuah becak dan sebuah minibus tertimpa di bawahnya," kata saksi itu kepada wartawan di Varanasi, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.
Penegakan aturan keamanan bangunan di India masih terbilang lemah dan material yang digunakan untuk melakukan pembangunan biasanya di bawah standar kelayakan.
Pada 2016, sekitar 26 orang tewas di kota Kolkata bagian timur setelah 100 meter bagian dari jalan layang jatuh ke jalan.
Perdana Menteri Narendra Modi, yang memenangkan pemilihan parlemen di Varanasi, mengatakan dia sangat sedih nyawa melayang akibat peristiwa itu di daerah pemilihannya.
"Pemerintah UP (Uttar Pradesh) memantau situasi dan bekerja di lapangan untuk membantu mereka yang terkena dampak," cuitnya.
Pemerintah negara bagian telah membentuk panel tiga anggota untuk menyelidiki keruntuhan yang mematikan itu, demikian Kantor Berita AFP melaporkan.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018