• Beranda
  • Berita
  • Prabowo menilai TNI harus dilibatkan berantas terorisme

Prabowo menilai TNI harus dilibatkan berantas terorisme

16 Mei 2018 16:57 WIB
Prabowo menilai TNI harus dilibatkan berantas terorisme
Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai TNI harus dilibatkan dalam pemberantasan terorisme yang akan diatur dalam revisi UU nomor 15 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme, mengingat semua komponen bangsa harus bersatu.

"Gerindra berpendapat TNI harus dilibatkan karena semua komponen bangsa harus bekerja sama. Gerindra pun siap jika diminta, saya sudah perintahkan kader-kader Gerindra mengamankan tempat-tempat ibadah," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, TNI merupakan salah satu komponen yang penting dalam menjaga kedaulatan negara.

Di negara lain menurut dia, unsur militer dilibatkan dalam pemberantasan terorisme sehingga sangat penting keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme.

"Menurut saya sekarang yang penting TNI diikutsertakan namun jangan langsung anggap ini bentuk militerisme," ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa terorisme merupakan suatu ancaman dan bahaya yang besar bagi setiap negara dan bangsa, terutama di era teknologi digital, pemikiran ekstrem bisa cepat menyebar sehingga menjadi tantangan di semua negara termasuk di Indonesia.

Karena itu dia menilai semua komponen bangsa Indonesia harus kompak menghadapi ancaman terorisme secara serius dan bijak sehingga perdamaian, kedamaian, kerukunan antara semua agama suku, etnis serta ras bisa terwujud.

"Kekuatan kita adalah Bhineka Tunggal Ika, semua unsur bangsa Indonesia mengutuk aksi teror seperti itu. Dibutuhkan kerja ekstra keras semua lembaga terutama penegak keamanan dan ketertiban karena keamanan nasional menjadi hal utama," katanya.

Baca juga: Pelibatan TNI tunggu revisi UU Antiterorisme

Baca juga: Dekan Sospol UGM: pelibatan TNI dalam RUU Terorisme tepat

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018