"Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 32 persen dan 29 persen dari konsumsi normal," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu.
Adiatma memaparkan kenaikan konsumsi BBM pada arus mudik 9 Juni 2018 (H-6) sebesar 32 persen menjadi 119.147 kiloliter (KL) dari kondisi normal sebesar 90.110 KL.
Pada arus mudik 13 Juni 2018 (H-2) Idul Fitri, peningkatan konsumsi BBM diperkirakan mencapai 29 persen sebesar 116.496 KL.
Sementara itu, puncak lalu lintas arus balik dan peningkatan konsumsi BBM terjadi pada 19 Juni 2018 (H+4) mencapai 28 persen sebesar 115.822 KL.
Adiatma menambahkan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018, konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen.
Pertamina pun akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM dari rata-rata harian normal gasoline 90 ribu kiloliter menjadi 104 ribu kiloliter per hari.
Peningkatan stok dan penyaluran BBM sebagai antisipasi dari jumlah pemudik 2018 yang diperkirakan meningkat 11 sampai 13 persen dari tahun lalu.
Menurut dia, jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta.
Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018