• Beranda
  • Berita
  • Liga Arab jadwalkan pertemuan darurat mengenai Jerusalem

Liga Arab jadwalkan pertemuan darurat mengenai Jerusalem

17 Mei 2018 06:45 WIB
Liga Arab jadwalkan pertemuan darurat mengenai Jerusalem
Seorang polisi Israel berargumen dengan seorang perempuan Palestina diluar Kota Tua Yerusalem di Gerbang Damaskus, Minggu (13/5/2018). (REUTERS/Ammar Awad)
Kairo, Mesir (ANTARA News) - Liga Arab, yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo, berencana untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis mengenai Jerusalem, setelah Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke kota suci yang menjadi sengketa itu.

Pertemuan itu telah diserukan Arab Saudi dan direncanakan membahas cara yang mungkin untuk menghadapi pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem, kata kantor berita resmi Mesir, MENA, yang mengutip satu sumber diplomatik.

Pertemuan itu akan didahului pertemuan persiapan di tingkat wakil tetap negara anggota Liga Arab, kata sumber itu.

Washington meresmikan pembukaan kedutaan besarnya di Jerusalem, Senin (14/5), di tengah protes oleh puluhan ribu orang Palestina di perbatasan Israel dengan daerah kantung terkepung, Jalur Gaza, sehingga menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai tak kurang dari 2.800 orang lagi.

Agresi Israel terhadap warga Jalur Gaza, yang tak bersenjata, telah memicu kemarahan di wilayah tersebut dan di tingkat internasional. 

Jerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama besar dunia, yaitu Kristen, Islam, dan Yahudi. 

Protes itu dilancarkan bersamaan dengan peringatan ke-70 deklarasi kemerdekaan Israel, sehari sebelah "Hari Nakba (Bencana)" Palestina, untuk menandai pengusiran sebanyak 750.000 orang Palestina dari rumah mereka sehingga mereka menjadi pengungsi pada 1948.

Korban kekerasan tentara Israel pada Senin membuat jumlah korban jiwa di pihak warga Palestina bertambah jadi 112 sejak pemrotes Palestina memulai "Pawai Akbar Kepulangan" mereka pada penghujung Maret untuk memperingati tahun ke-42 "Hari Tanah". Rakyat Palestina menuntut hak mereka bagi kepulangan pengungsi Palestina.

Masyarakat internasional menganggap Israel bertanggung-jawab atas kebuntuan dalam proses perdamaian dengan Palestina karena kebijakan perluasan permukimannya di wilayah pendudukan Palestina.

Rakyat Palestina berusaha mendirikan negara berdaulat dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya sehubungan dengan penyelesaian dua-negara, yang diusulkan PBB, dengan dasar perbatasan pra-1967.

Israel adalah sekutu nomor satu regional bagi Amerika Serikat, yang Presidennya, Donald Trump, telah mengakui kota Jerusalem, yang menjadi sengketa, sebagai Ibu Kota Israel meskipun ada penentangan regional dan internasional.

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018