"Saat ini kami sedang dalam proses penataan "emplacement" atau struktur listrik aliran atas (LAA)," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan proyek tersebut selesai dalam waktu dua tahun, yaitu tahun ini dan sepanjang tahun 2019.
"Bahkan untuk proyek pada 2019 bertahap sudah mulai dianggarkan," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan rencana, elektrifikasi jalur KRL tersebut akan terbentang sepanjang 60 kilometer. Untuk memastikan pembangunan tersebut, sebelumnya tepatnya pada awal tahun ini KAI juga sudah melakukan kajian.
Ia menilai proyek tersebut harus direalisasikan mengingat mobilitas antarwilayah yaitu Solo ke Yogyakarta maupun sebaliknya cukup tinggi.
"Potensinya sangat baik sehingga sangat revelan jika dibangun elektrifikasi jalur kereta untuk mengoperasikan KRL," katanya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto berharap pembangunan proyek tersebut segera selesai mengingat moda transportasi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Yang pasti KRL ini dapat mengurai kepadatan mobilitas penumpang, salah satunya KA Prambanan Ekspres yang melayani rute serupa," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data KAI, dalam satu hari KA Prambanan Ekspres (Prameks) dapat mengangkut hingga 16.000 penumpang.
Baca juga: Masyarakat sambut hangat KA Solo Ekspres
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018