Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko?di Semarang, Kamis, mengatakan meski telah memasuki kemarau, hujan masih tetap mungkin terjadi.
Meski demikian, kata dia, salah satu kemungkinan penyebab terjadinya hujan yakni pertemuan massa udara yang membawa uap air dari perairan NTT dan bagian utara Papua.
"Ada pertemuan massa udara di wilayah perairan Pasifik," katanya.
Sementara jika dilihat dari grafis prakiraan cuaca, kata dia, hujan masih mungkin terjadi saat kemarau dengan curah di bawah 50 mm.
Curah hujan pada dasarian pertama kemarau, lanjut dia, berada di bawah 50 mm. Jumlah tersebut akan terus turun hingga mencapai puncak kemarau.
"Saat kemarau, curah hujan diprakirakan berada di bawa 150 mm per bulan," katanya. Kemarau, lanjut dia, diprakirakan berlangsung hingga Oktober 2018.
Musim hujan diprakirakan akan mulai terjadi pada November atau dasarian ke-32 pada tahun 2018.
Baca juga: Masyarakat Jateng diminta waspada bencana musim hujan
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018