"Pertama kami berikan bantuan sebesar Rp15 juta. Kemudian nantinya akan dilakukan penanganan sesuai dengan kebutuhan apakah psikologi atau kebutuhan material," kata Idrus saat memenuhi agendanya di Kreasi Cerdas untuk Negeriku bersama Wana Artha Life di ICE BSD City, Pagedangan, Tangerang Selatan, Kamis.
Dia menambahkan ada beberapa korban usia anak kecil yang saat ini masih di dalam penanganan sehingga membutuhkan waktu untuk melakukan penyembuhan. Apalagi beberapa di antaranya merupakan anak pelaku teroris.
Ajaran dan pendidikan yang diberikan oleh orang tua mereka yang beberapa waktu lalu menjadi pelaku bom bunuh diri menjadi hambatan bagi Kemensos dalam melakukan pendekatan kepada mereka.
"Sampai saat ini masih melakukan pendekatan. Soalnya masih sulit untuk berkomunikasi dengan mereka," ujar Idrus.
Sampai saat ini, selain menyiapkan anggaran untuk menangani penyembuhan korban anak, Kemensos sudah mengirim tim psikolog untuk melakukan metode khusus dalam proses penyembuhan mereka.
"Kita sudah mengirim Tim dari Kak Seto untuk melakukan pendekatan. Bagaimanapun meskipun mereka merupakan salah satu orang yang ada di dalam kejadian, mereka tetap korban," kata dia.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto mengatakan bahwa Kemensos akan melakukan pembinaan sampai dengan korban anak tindak terorisme ini sembuh.
"Tentunya akan banyak tindakan untuk mengobati kejiwaan mereka. Bagaimanapun mereka adalah korban yang harus kami rangkul," ujarnya.
Baca juga: Duka meliputi keluarga polisi korban serangan teror di Mapolda Riau
Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018