Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang wartawan Inggris yang memberitakan skandal keuangan dalam penggunaan dana negara Malaysia dan memicu reaksi oposisi yang mengarah pada kejatuhan bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, tiba di Malaysia, Sabtu, setelah pemerintah baru merobek perintah penangkapannya.... Saya bisa bernafas lega...
Clare Rewcastle-Brown, editor laman berita Sarawak Report, mempublikasikan rincian transfer dana yang diduga bernilai 681 juta dolar dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB) ke rekening-rekening bank milik Najib.
Najib, yang mendirikan 1MDB, secara konsisten membantah melakukan tindakan salah.
Rewcastle-Brown, yang dilahirkan dan dibesarkan di Sarawak, negara bagian Malaysia yang berada di Pulau Kalimantan (Borneo), tinggal di pengasingan setelah pihak berwajib Malaysia mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada 2015, dengan menyebut kegiatan-kegiatan "yang merugikan demokrasi parlementer".
Sarawak Report dan Medium.com, suatu pijakan blog yang jadi tuan rumah lamannya, juga diblok di negara itu.
Ia kembali ke Malaysia setelah mengetahui laman-laman itu tak lagi diblok dan surat perintah penangkapan dicabut pemerintah baru Malaysia yang dipimpin Mahathir Mohamad, yang memimpin oposisi hingga meraih kemenangan dalam pemilihan raya pekan lalu dan mengalahkan Najib.
"Suasananya rileks di bandara, tak ada masalah di imigrasi," katanya kepada Reuters dalam wawancara singkat lewat telepon. "Saya bisa bernafas lega."
Sejak naik ke tampuk kekuasaan, Mahathir telah membuka kembali penyelidikan atas 1MDB dan keterlibatan Najib dalam skandal itu.
Setelah memerintah Malaysia selama 10 tahun, Najib dipanggil lembaga anti korupsi, Jumat, sementara polisi menyita dokumen dan barang yang kemungkinan bisa jadi bukti. Barang-barang itu termasuk perhiasan, tas-tas tangan mewah, dan uang tunai dari kediaman Najib.
Dalam kurun waktu 2014 dan 2015, Sarawak Report mempublikasikan serangkaian artikel, dengan dokumen-dokumen yang membuat rincian bagaimana uang diduga diperdari 1MDB.
Laman itu juga melaporkan mantan Jaksa Agung Malaysia, Abdul Gani Patail, yang dipecat pada 2015, merencanakan untuk mendakwa Najib dengan tuduhan korupsi.
Mahathir, yang bertemu dengan Patail, Selasa, membenarkan laporan itu dalam jumpa pers hari berikutnya.
Rewcastle-Brown mengatakan, dia tidak diundang bertemu dengan pemerintahan baru dan hanya berharap berjumpa dengan teman-teman setelah lama tidak berbicara dan dilarang masuk Malaysia. Ia adalah adik ipar mantan PM Inggris Gordon Brown.
"Sungguh perjuangan berat bagi kami semua... pemerintah sebelumnya habis waktu dan uang berusaha untuk menahan saya," ujarnya.
Dia yakin Malaysia dapat mengatasi masalah dan hasilnya akan baik.
Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018