"Dari sekitar 237 bandara di Indonesia, baru dua yang yang terintegrasi dengan kereta api yaitu Kualanamu dan Soekarno-Hatta. Kita adalah yang ketiga," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Amran, di Padang, Minggu.
Kereta api bandara Minangkabau Ekspres itu akan diresmikan Presiden Joko Widodo yang akan mengunjungi Sumatera Barat 21 Mei esok.
Waktu tempuh kereta dari Stasiun Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau sekitar 40 menit, termasuk waktu berhenti pada dua stasiun yang dilalui yaitu Tabing dan Duku.
"Kereta api memiliki jalur sendiri dan harus didahulukan dari moda transportasi lain. Keuntungan ini membuat masyarakat yang takut terlambat ke bandara, lebih memilih kereta api dibanding moda transportasi lain," kata Amran.
Dia menyebut kereta api bandara ini anugerah bagi masyarakat Minang. Namun dia memastikan kereta ini tidak akan bus atau taksi yang telah lebih dahulu melayani rute ke bandara.
Minangkabau ekspres telah mulai beroperasi dengan jadwal sepuluh kali perjalanan dalam satu hari, sejak awal Mei 2018, masing-masing lima kali dari stasiun Simpang Haru dan lima kali dari BIM.
Masyarakat antusiastis menggunakannya, apalagi tarif kereta ini relatif murah, yakni untuk Stasiun Simpang Haru Padang - BIM Rp10.000, Padang - Tabing Rp5.000, Padang - Duku Rp5.000, Duku - BIM Rp5.000.
Minangkabau Ekspres terdiri dari empat rangkaian kereta dengan daya tampung 393 orang.
"Sekarang semua sudah tidak ada kendala. Kereta api Minangkabau ekspres bisa beroperasi secara normal," kata Humas PT KAI Divre Sumbar Zainir.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan resmikan KA Bandara Minangkabau Senin
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018