"Bagi Grab keamanan adalah hal yang paling utama karena keamanan sendiri adalah misi Grab nomor 1. Ini menjawab bahwa kita sangat mendukung teknologi untuk mendukung keselamatan para pengguna transportasi," ujat Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, dalam temu media di kantor Grab Indonesia, Jakarta, Senin.
Tombol SOS dapat diakses melalui satu kali sentuhan. Tombol ini dapat ditekan ketika penumpang merasa terancam dalam perjalanan. Untuk menggunakan tombol tersebut, para penumpang harus terlebih dahulu menambahkan kontak darurat dengan menekan "Darurat" pada side menu.
Kemudian, menekan "Atur Kontak Darurat." Selanjutnya, ketuk "Tambahkan" untuk menambahkan kontak darurat yang pertama. Di sana, penumpang dapat memasukkan nama dan nomor telepon darurat tiga orang yang dipercayainya, dan dapat memilih aktifkan auto-alert.
Auto-alert berguna untuk memberitahu kontak darurat yang dipilih penumpang ketika mesin Grab mendeteksi bahwa penumpang melakukan perjalanan pada waktu di luar kebiasaan yang sering dilakukan penumpang.
Nomor kontak darurat akan menerima pemberitahuan dari Grab ketika dia telah ditambahkan ke dalam kontak darurat penumpang lain.
Dalam keadaan darurat, penumpang dapat menekankan tombol "Darurat" saat dalam perjalanan. Penumpang memiliki opsi untuk mengirimkan SMS peringatan.
Apabila penumpang menekan "Beri tahu kontak darurat," sebuah SMS peringatan akan dikirimkan kepada kontak daruratnya. SMS yang dikirimkan oleh Grab kepada kontak darurat langsung dari server Grab, sehingga tidak berpengaruh pada pulsa penumpang.
Pesan teks yang dikirimkan oleh Grab tersebut berisi instruksi untuk segera menghubungi penumpang atau menghubungi pihak berwenang berdasarkan tautan "Share My Ride."
"Pertama, mengirimkan sms. Kedua, keberadaan di mana penumpang berada bukan hanya tempat berada, tapi bisa mengikuti orang terserbut," ujar Ridzki. Lebih lanjut, jika ponsel penumpang dalam keadaan mati, Grab akan mendeteksi lokasi terakhir penumpang.
Untuk saat ini, fitur tersebut hanya tersedia untuk penumpang. Namun, mitra pengemudi Grab juga akan mendapatkan fitur tersebut dalam waktu dekat. "Untuk mitra pengemudi sedang kami kembangkan segera kami akan umumkan," kata Ridzki.
Selain fitur tombol SOS, untuk memperluas inisiatif keamanan, Grab juga memperkenalkan kebijakan Know Your Driver-Partner (KYP) untuk memastikan validitas dokumen pendukung dan syarat kendaraan milik para mitra pengemudi.
Kebijakan KYP ini ditujukan bagi para mitra pengemudi GrabCar. Melalui proses KYP ini, Grab akan memeriksa seluruh dokumen fisik yang dimiliki oleh para mitra pengemudi, termasuk KTP, SIM, STNK dan SKCK, serta menemui mereka secara langsung.
Grab juga melakukan pemeriksaan terhadap kondisi keadaan milik mitra pengemudi. Saat ini, proses KYP sedang diterapkan di tujuh kota besar di Indonesia, yang selanjutnya akan diterapkan di kota-kota lainnya.
Sebagai informasi, sebelum meluncurkan fitur tombol SOS ini, Grab telah memiliki fitur "Share My Ride" dalam aplikasi. Dengan adanya fitur yang diluncurkan serentak di negara-negara lain di mana ini diharap dapat mempercepat proses penanganan sekaligus menurunkan tingkat insiden dalam perjalanan.
"Kepolisian menyambut baik hal ini. Namun kesiapan untuk berkerjasama akan memakan waktu, dari pada menunggu kami luncurkan fitur ini terlebih dahulu. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan kerjasama dengn polisi dan Rumah Sakit," ujar Ridzki.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018