"Dalam artian tidak perlu berlebihan tapi juga jangan sampai lengah. Peningkatan status Merapi menjadi waspada ini dimaksudkan agar semua pihak dapat bersiap lebih awal," kata Subandrio di Posko Utama Pusdalops BPBD Sleman, Pakem, Selasa.
Menurut dia, warga belum perlu mengungsi, tapi harus meningkatkan kewaspadaan.
"Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali," katanya.
Subandrio juga menaruh perhatian lebih kepada informasi yang tersebar di media sosial, karena terdapat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi yang tidak valid (hoax) terkait kondisi Gunung Merapi.
"Mohon agar arus informasi bisa dikendalikan dengan baik, harus mengantisipasi hoaks yang bisa menimbulkan kepanikan," katanya.
Ia mencontohkan ada beberapa kabar bohong berupa gambar erupsi Gunung Sinabung beberapa waktu lalu yang dikabarkan sebagai erupsi Gunung Merapi saat ini.
Bupati Sleman Sri Purnomo yang memimpin rapat koordinasi peningkatan status Waspada tersebut mengimbau kepada seluruh jajarannya serta stakeholder untuk terus waspada dan siaga 24 jam.
"Setelah pulang kantor, telepon seluler jangan dimatikan. Sudah cukup pengalaman erupsi 2010 menjadi pengalaman menyedihkan kita. Kita hidup bersahabat dan berdampingan dengan Merapi, tapi jangan lengah," katanya.
Baca juga: Ahli PVMBG : Merapi belum ada tanda letusan magmatik
Sri Purnomo mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman sedang mempersiapkan antisipasi terhadap akses transportasi, kegiatan wisata, kebutuhan pengungsi, dan kegiatan belajar mengajar.
"Hingga saat ini tidak ada perintah mengungsi dan kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berjalan seperti biasa. Adapun kegiatan sekolah (yang sedang menjalani ujian), petugas gabungan BPBD Sleman, BPBD DIY, Satpol PP, dan Basarnas mensiagakan mobil di beberapa sekolah dasar sebagai bentuk antisipasi dan kewasapadaan," katanya.
Baca juga: Mensos siagakan Tagana antisipasi dampak Merapi
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018