Seperti yang dijanjikan oleh Presiden AS, Donald Trump, larangan tujuh tahun akan dicabut, namun ZTE harus membuat perubahan besar dalam manajemennya dan membayar denda lebih banyak lagi.
ZTE awalnya dikenakan denda 900 juta dolar AS karena melanggar embargo perdagangan dan menjual peralatan dengan prosesor Qualcomm ke Iran.
Saat ZTE membayar denda, perusahaan tersebut tidak menindaklanjuti bagian kedua dari perjanjian dengan Komite Perdagangan AS yang meminta ZTE untuk mendisiplinkan secara finansial 35 karyawan yang terlibat dalam insiden tersebut.
Baca juga: AS larang ZTE beli chipset Qualcomm selama tujuh tahun
Tindakan positif terhadap ZTE adalah bagian dari perjanjian perdagangan yang mematikan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
AS akan memungkinkan ZTE untuk mempertahankan produksi, sementara China akan menghapus tarif produk pertanian AS.
ZTE saat ini merupakan vendor smartphone terbesar keempat di AS. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan bahwa tidak ada maksud untuk "membuat perusahaan tersebut gulung tikar."
Rincian tentang kesepakatan tersebut akan disampaikan akhir pekan ini. Dari sudut pandang smartphone, perjanjian ini akan memungkinkan ZTE membawa Axon 9 dan Axon 9 Pro, demikian dilansir dari GSM Arena.
Baca juga: Presiden AS gandeng China bawa ZTE kembali ke jalurnya
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018