"Saya wanti-wanti maskapai. Setiap mau terbang pilot dan pramugari, kami lakukan tes urin," kata dia di Batam, Kepulauan Riau.
Hal itu juga berlaku untuk nahkoda dan awak kapal. Pemeriksaan tes urin dilakukan sebelum kapal berlayar.
Jajarannya akan bertugas memeriksa urin sejak H-7 Lebaran, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dan Dinas Kesehatan Kota Batam.
Ia tidak ingin kejadian tahun lalu berulang, saat ia bersama Kapolda dan Gubernur menemukan seorang pilot positif menggunakan narkoba, jelang jadwal penerbangan.
"Karena tahun lalu, salah satu maskapai yang kami cek bersama Kapolda dan gubernur ternyata ada yang positif menggunakan narkoba," kata dia.
Ia meminta pihak maskapai lebih memerhatikan pilot dan turut serta memastikan tidak ada awak pesawat yang menggunakan barang laknat itu.
"Bayangkan pilot konsumsi heroin, positif itu," kata dia.
Selain pilot, pramugari, nahkoda dan awak kapal, Polresta Barelang juga akan mengantisipasi penyelundupan narkoba melalui pengiriman barang kargo dan bawaan penumpang saat arus mudik Lebaran.
"Pengetatan pintu masuk, peredaran narkoba tidak boleh kendor, termasuk di kargo," kata Kapolresta.
Ia mensinyalir, segelintir orang memanfaatkan kepadatan arus mudik Lebaran untuk menyelundupkan barang laknat itu, sehingga aparat harus lebih waspada.
Dia meminta seluruh instansi bekerja sama, termasuk petugas Asvec Bandara untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba.
"Jangan lengah, mereka akan memanfaatkan kelengahan kita. Ditutup pakai kopi, teh, semuanya harus diantisipasi," katanya menegaskan.
Baca juga: Garuda Indonesia tidak toleransi kopilot konsumsi narkoba
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018