DJTI merupakan perusahaan asal Korsel kedua, setelah Hyundai Motor Company, yang telah lebih dulu memutuskan membangun pabrik di Artha Industrial Hill, Karawang Barat, Desember 2017.
"Keputusan perusahaan`perusahaan Korsel untuk mendirikan pabrik di Artha Industrial Hill merupakan keputusan tepat karena selain strategis dan memiliki fasilitas dan infrastruktur yang terintegrasi, kawasan tersebut mengimplementasikan program KLIK BPKM, yakni Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi," kata Kepala BKPM perwakilan Seoul, Imam Soejoedi dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Imam Soejoedi, melalui program KLIK BKPM tersebut, investor bisa langsung melakukan proses konstruksi dan perizinan secara paralel.
Ia menuturkan, ketertarikan PT DJTI untuk berinvestasi di Indonesia disampaikan Presiden Dong Jin Textile Co., LTD, Choi Woo-Chui kepada Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik Dong Jin di Busan Korea Selatan, tahun lalu.
Rencananya, perusahaan yang memproduksi tekstil bahan sepatu sneakers itu akan menanamkan investasi sebesar Rp330 miliar, dengan produksi perdana dijadwalkan bakal dimulai pada tahun 2019.
PT DJTI juga dilaporkan bakal memproduksi kain material sepatu olah raga sekitar 6 juta meter per bulan. Pada tahap awal tenaga kerja yang terserap mencapai 500 orang.
Bagi Dong Jin, pabrik yang didirikan di Artha Industrial Hill Karawang ini, merupakan pabrik ketiga, setelah dua pabrik sebelumnya didirikan di Korea Selatan dan Vietnam.
PT DJTI memastikan bahwa pabrik seluas 5 hektar di kawasan Artha Industial Hill Karawang akan menerapkan teknologi standar internasional, termasuk dalam soal pengolahan limbah sehingga aman untuk lingkungan.
Saat ini, Korea Selatan merupakan mitra strategis Indonesia dalam investasi dan perdagangan. Dalam enam tahun terakhir, realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai 9,6 miliar dolar.
"Dengan realisasi investasi sebesar itu, Korea Selatan merupakan negara ketiga terbesar yang melakukan investasi langsung di Indonesia setelah Singapura dan Jepang," kata Imam Soejoedi.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018