"Semenjak ada intruksi BPPTKG menaikan aktifitas Gunung Merapi dari normal ke waspada pada 21 Mei 2018, kami bersama Balai Konservasi Candi Borobudur telah menyiapkan langkah pengamanan dan antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur," kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Ahmad Muchlis, Minggu.
Menurut dia, sejak Gunung Merapi terjadi erupsi freatik beberapa hari lalu juga tidak ada pengaruhnya terhadap pengunjung yang datang ke Candi Borobudur.
"Tidak ada pengaruh yang terhadap pengunjung ke Candi Borobudur, baik wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara," katanya.
Ia mengatakan, untuk antisipasi kenaikan status Gunung Merapi, PT TWC terus berkoordinasikan dengan Balai Konservasi Borobudur yang bersama sama sudah menyiapkan mitigasi bencana dengan mengikuti perkembangan status Gunung Merapi.
"Termasuk kapan akan memasang parasit untuk melindungi Candi Borobudur," katanya.
Baca juga: 55 warga lereng Merapi bertahan di pengungsian
Baca juga: Kawasan puncak Gunung Merapi tertutup kabut
Baca juga: Borobudur tak terdampak letusan freatik Merapi
Muchlis mengatakan, upaya tersebut sebagai usaha menyelamatkan Candi Borobudur yang akan didahulukan
"Harapan kami kondisi Gunung Merapi ?aktivitasnya kembali normal dan tidak sampai berdampak terhadap Candi Borobudur," katanya.
Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktifitas Gunung Merapi dari tingkat Normal menjadi Waspada, pada Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.
Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya beberapa kali letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018