"Apabila di Kadungora dan Leles terjadi kemacetan maka pemudik bisa menggunakan jalur alternatif yang saat ini sedang kita kerjakan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Uu Saepudin kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, jalan alternatif tesebut merupakan jalan lingkar dari kawasan Kadungora hingga keluar memasuki jalan utama Garut-Bandung di daerah Tutugan Leles.
Menurut dia, jalur alternatif yang dibangun dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Garut itu baru selesai pengerjaannya sekitar 80 persen.
"Jalur alternatif tersebut baru rampung sekitar 80 persen, namun sudah bisa digunakan," katanya.
Ia menyampaikan, pembangunan jalan alternatif tersebut untuk mengurai kepadatan arus kendaraan di jalur utama Bandung-Garut kawasan Kadungora hingga Leles.
Selama ini, kata dia, setiap musim libur termasuk Hari Raya Lebaran jalan utama Garut-Bandung itu seringkali terjadi kemacetan yang cukup panjang.
"Diharapkan pembangunan jalan ini dapat mengurai kemacetan yang biasanya terjadi setiap musim mudik dan balik Lebaran," katanya.
Jalur utama Bandung-Garut itu sering tejadi kemacetan karena adanya perlintasan rel kereta api di Kadungora, kemudian persimpangan jalan, selanjutnya adanya aktivitas masyarakat di Pasar Leles.
Baca juga: Banyumas kebut perbaikan jalur alternatif
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
