"Ini pertama kali Presiden IOC datang pada penutupan Asian Games. Dia akan tinggal tiga hari di Indonesia. Dia datang pada penutupan dan bukan pada pembukaan karena dia ingin melihat kesuksesan Asian Games ini," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin.
Erick mengatakan kehadiran Presiden IOC memberikan peluang bagi Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 setelah Paris pada Olimpiade 2024 dan Los Angeles pada Olimpiade 2028.
"Kemungkinan pesaing kita hanya negara-negara Afrika dan Asia. Asia pun tidak ada China, Jepang atau Korea, hanya ada India," kata Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.
Dalam Rapat Dengar Pendapat itu, Erick juga memaparkan dampak ekonomi, manajemen rekayasa lalu-lintas saat penyelenggaraan, rencana pawai obor, rencana upacara pembukaan dan penutupan, promosi, pengamanan, serta perkembangan penggunaan anggaran Asian Games.
"Hingga hari ini, persiapan tinggal 81 hari dan jika dipotong libur berarti tinggal 49 hari. Tapi, pada hari H-50, ada batas akhir pendaftaran atlet peserta Asian Games," kata Erick.
Batas akhir pendaftaran atlet Asian Games itu, menurut Erick, akan menentukan jumlah atlet dari masing-masing kontingen serta nomor-nomor pertandinga yang mereka ikuti.
"Kami juga akan menyiapkan pawai obor Asian Games pada 15 Juli hingga 18 Agustus yang dimulai dari India dan menuju ke Mrapen Jawa Tengah," ujarnya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018