"Data pasti jumlah korban tewas masih sedang kami selidiki. Sementara insyaallah terdata ada delapan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Polisi Tinton Yudha Riambodo saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Selasa malam.
Kebakaran di rumah kos berlantai dua yang diketahui milik Hadiri tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. "Penyebab kebakaran masih sedang kami selidiki," katanya.
Sementara informasi yang dihimpun polisi dari pemilik rumah kos Hadiri menyatakan jumlah penghuni seluruhnya ada 20 orang.
"Namun kami belum mengetahui berapa banyak penghuni kos yang berada di rumah saat kebakaran terjadi," ucap Tinton.
Kemungkinan jumlah korban tewas yang hingga berita ini diturunkan dinyatakan sebanyak delapan orang, menurut dia, dihitung berdasarkan temuan dari petugas pemadam kebakaran, yang berhasil memadamkan api pada sekitar pukul 17.30 WIB.
"Saat evakuasi korban jumlahnya terhitung insyaallah ada delapan," ujarnya.
Tinton menandaskan masing-masing korban tewas yang telah dievakuasi hingga kini belum teridentifikasi.
"Identitasnya masing-masing korban masih sulit dikenali karena kondisinya gosong akibat terbakar," ucapnya.
Informasi dari warga di sekitar menyatakan salah seorang korban tewas yang telah dievakuasi adalah bayi.
Seluruh korban tewas saat ini telah dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya.
Kepolisian belum mendata jumlah korban yang luka-luka. Diperoleh informasi dari petugas Puskesmas setempat yang mendata korban luka-luka sebanyak tiga orang.
Menurut saksi mata, tiga orang yang luka-luka ini menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai 2 rumah kos tersebut. Salah satunya diinformasikan mengalami patah tulang di bagian tubuhnya dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Al Irsyad Surabaya.
Dua korban luka-luka lainnya diinformasikan mengalami luka bakar dan telah dievakuasi ke rumah saudaranya yang masih berdomisili di wilayah Kota Surabaya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018