Polisi menyebut ini serangan teroris oleh "lone wolf" atau serigala penyendiri (seseorang yang menyiapkan dan melakukan tindak kekerasan sendirian di luar struktur komando) yang sebelumnya teradikalisasi di penjara.
Pria bernama Benjamin Herman itu adalah pengedar narkotika berusia 36 tahun dan sekaligus perampok yang baru dua hari keluar dari penjara.
Polisi juga menduga orang yang sama telah membunuh temannya sendiri di rumah dia Selasa pagi sebelumnya.
Dia sebenarnya sudah masuk daftar awas karena menjalin kontak dengan islamis radikal di penjara. Mengapa dia bisa bebas tanpa supervisi kini menjadi pertanyaan pihak berwenang.
Dia membunuh dua polisi wanita yang masing-masing berusia 45 dan 53 tahun dengan menusuknya dari belakangnya. Setelah kedua polwan itu ambruk, Herman merampas pistol kedua polwan.
Dia kemudian menembak mati guru berusia 22 tahun yang hendak masuk sebuah sekolah. Setelah itu pelaku menyandera dua perempuan.
Insiden ini memicui intervensi besar dari polisi bersenjata. Murid-murid sekolah diungsikan ke tempat aman ketika baku tembak terjadi. Empat polisi terluka, sebelum penyerang ditembak mati di trotoar.
"Tujuan si pembunuh adalah menyasar polisi," kata Kepala Kepolisian Liege Christian Beaupere dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.
Si penyerang adalah kriminal kambuhan yang berada di balik beberapa serangan di Eropa. Polisi menyebutkan Herman meneriakkan "Allahu Akbar" selagi menyerang orang-orang itu, demikian Reuters.
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018