Pembuat mobil nomor dua Jepang itu telah memperlambat produksi di AS, peningkatan penjualan kendaraan yang agresif justru datang karena adanya diskon dan penjualan fleet yang mengurangi keuntungan di AS.
Pengurangan sudah berlangsung di dua pabrik perakitan di AS dan tiga di Meksiko, menurut Nikkei, menambahkan bahwa karyawan tidak akan dilepaskan, sedangkan jalur produksi tidak sepenuhnya berhenti dengan pengurangan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun ini. .
Di sisi lain, Nissan mengatakan laporan itu tidak berdasarkan pengumuman perusahaan.
Baca juga: Nissan Terra masuk pasar Asia Tenggara
Produksi kendaraan Nissan di AS, termasuk crossover Rogue yang populer dan sedan Altima bervolume tinggi, turun 9,2 persen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2018, menurut data-data produksi perusahaan, setelah periode peningkatan penjualan pada 2016.
Pada awal bulan ini, perusahaan mengatakan kembali bahwa strategi penjualannya di AS bergeser dari keuntungan yang berkelanjutan menjadi pertumbuhan yang agresif, kendati hal itu menurunkan utilisasi pabrik supaya para diler-diler fokus menjual mobil yang sudah tersedia.
Nissan melihat penjualannya di AS menurun sekitar 6,5 persen pada 2018, karena permintaan yang melambat pada sedan Altima yang modelnya akan disegarkan pada akhir tahun ini.
Baca juga: Nissan pamer robot penggambar lapangan di final Liga Champions
Pemberian diskon pada Altima, Rogue dan model lainnya menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan laba operasional sebesar 30,5 persen di Amerika Utara.
Pada 2010, Nissan melipatgandakan penjualan mobil di kawasan itu menjadi sekitar 1,6 juta unit, sejalan dengan target untuk menguasai 10 persen pangsa pasar kendaraan di AS.
Nissan mengoperasikan dua pabrik di Amerika Serikat dan tiga di Meksiko dengan 60 persen dari seluruh kendaraan Nissan yang dijual di Amerika Serikat diproduksi secara lokal, demikian Reuters.
Baca juga: Nissan rayakan 100.000 unit Leaf di Jepang
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018