• Beranda
  • Berita
  • Kemenperin bangun Pusat Inovasi Makanan dan minuman

Kemenperin bangun Pusat Inovasi Makanan dan minuman

30 Mei 2018 13:13 WIB
Kemenperin bangun Pusat Inovasi Makanan dan minuman
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara saat temu media di Jakarta, Rabu. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berencana membangun Pusat Inovasi Makanan dan Minuman (PIMM) untuk mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 dalam mewujudkan revolusi industri keempat.

“Pemilihan sektor makanan dan minuman didasarkan pada besarnya kontribusi industri ini terhadap ekonomi nasional,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjut Ngakan, beberapa industri makanan dan minuman di Indonesia juga telah menerapkan teknologi Industri 4.0 dalam kegiatan manufakturnya.

“Jadi, akan lebih mudah nanti untuk implementasi dan pengembangannya di pusat inovasi tersebut,” tukas Ngakan.

Menurut data Kemenperin, pada 2017, industri makanan dan minuman berkontribusi lebih dari 1/3 atau 33,34 persen dari total nilai Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas nasional.

Selain itu, realisasi investasi sektor industri ini mencapai Rp38,54 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri dan 1.97 miliar dolar AS untuk Penanaman Modal Asing.

Oleh karena itu, diharapkan implementasi Industri 4.0 dapat lebih meningkatkan kinerja dan daya saing industri makanan dan minuman ini.

“Sebagai inisiasi awal, pembangunan PIMM akan dilakukan masih terbatas pada tahapan manufaktur saja, namun pada fase selanjutnya akan diperluas hingga ke hulu (on farm),” ujar Ngakan.

Komponen-komponen yang akan dibangun pada pusat inovasi tersebut di antaranya model factories, mobile labs, sensors, capacity building, assesment, benchmarking, serta akses terhadap ketersediaan teknologi.

“Jadi nanti semua industri bisa berkonsultasi apa saja tentang penerapan Industri 4.0 di sana,” ujar Ngakan.

Kehadiran PIMM diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk menjawab tantangan ekonomi nasional, antara lain memperkuat kapasitas unit Usaha Menengah Kecil dan Mikro, menghubungkan penyedia teknologi dengan praktisi industri, meningkatkan kapasitas SDM, dan berperan sebagai model pabrikan.

Pusat inovasi ini akan bekerja sama dengan Balai Besar Industri Agro di Bogor, Jawa Barat.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018