Film yang disutradarai Edwin (Kara, Anak Sebatang Pohon; Babi Buta yang Ingin Terbang; Postcards from the Zoo; Posesif) ini diadaptasi lepas dari novel karya Laksmi Pamuntjak, mengisahkan Aruna si ahli wabah yang gemar makan, yang ditugasi menyelidiki kasus flu burung di beberapa tempat di Indonesia. Dia pergi bersama Bono, koki profesional yang inin menemukan resep kuliner otentik Tanah Air, juga Nad si kritikus kuliner yang ingin menulis buku. Di tengah jalan, muncul mantan teman sekantor Aruna bernama Farish yang diam-diam memantau Aruna.
Baca juga: Bono, sisi lain Nicholas Saputra
Aktris berdarah Prancis - Bugis ini berharap film ini bakal membuat perut penonton keroncongan karena menampilkan beragam makanan yang menarik untuk dieksplorasi.
“Gue makin apresiasi makanan Indonesia dan berharap bahwa film ini akan menjadi semacam guideline bagi siapa pun yang akan ke Singkawang..’oh ya bisa ke tempat ini, ini, ini’ atau ke Pontianak…” ujar Hannah di Jakarta, Kamis (31/5).
Baca juga: Aruna dan Lidahnya, perjalanan kuliner dan persahabatan
Salah satu pengalaman seru selama syuting adalah melihat proses terciptanya sebuah karya seni di dapur para pegiat kuliner. “Rasanya menarik masuk ke dapur orang lihat bagaimana mereka membuat masakannya, itu kan seni sebenarnya,” ujar penggemar makanan Aceh dan Sulawesi Selatan itu.
Ketika pertama kali membaca skenario, aktris 32 tahun ini mengaku langsung jatuh hati pada film “Aruna dan Lidahnya”. “Karena jarang banget film indonesia yang temanya persahabatan dan dialognya real, relatable, dan tidak kaku. Kalau ini nggak begitu,” ungkap dia.
“Aruna dan Lidahnya” merupakan kesempatan bagi Hannah untuk membuktikan dirinya juga bisa membintangi film bergenre drama, setelah sebelumnya tampil di genre lain seperti laga, horor, thriller dan komedi.
“Harapannya orang bisa melihat sisi berbeda dari gue sebagai aktor,” kata Hannah.
Produser Muhammad Zaidy mengatakan film ini akan memberikan sesuatu yang berbeda dari film Indonesia lainnya.
“Film ini menampilkan perjalanan kuliner nusantara yang sangat menarik, selain itu karakter-karakternya berusia 30 tahunan, rentang umur yang jarang ditampilkan kisahnya di perfilman Indonesia. Film ini juga dipenuhi dengan obrolan-obrolan seputar kehidupan, profesi para karakternya dan juga urusan percintaan yang banyak dibicarakan di meja makan.”
“Aruna dan Lidahnya” akan tayang pada September mendatang.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018