Bandung (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan tidak ada istilah umrah politik karena baginya umrah adalah perjalanan suci umat Islam seluruh dunia ke Baitullah yang didasari karena keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.Kami itu mengkritisi umrah yang melalukan penipuan kepada masyarakat
"Umrah itu tidak yang namanya ada umrah politik, umrah itu yang ada berdoa bersujud di Rumah Allah SWT. Kami itu mengkritisi umrah yang melalukan penipuan kepada masyarakat," kata Hasto menanggapi "umrah politik" Prabowo Subianto dan Amien Rais di Mekah.
Hasto menilai wajar jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat umrah bertemu dengan Ketua FPI Rizieq Shihab.
"Pertemuan itu kan pertemuan silaturahim ya, itu setiap orang berhak. Justru kalau setiap umrah kalau dimaknai secara politik maka itu malah ada pergeseran. Jadi tidak menghayati makna umrah yang sesungguhnya," kata dia.
Hasto juga menilai wajar terbentuknya Koalisi Keumatan yang diusulkan Rizieq Shihab kepada Partai Gerindra, PAN dan PKS.
"Ya itu mah wajar, namanya berkoalisi, berserikat, bekerja sama, berkumpul itu kan dijamin oleh undang-undang atau konstitusi. Kami malah mengharapkan, mulai 4 Agustus sudah tahapan pendaftaran capres. Mereka yang mendukung Pak Jokowi sudah confirm, kami berharap mereka yang mencalonkan paslon lain bisa segera menyampaikan gagasannya segera terbentuk," kata Hasto.
Baca juga: PDIP himpun dana Rp5 miliar untuk menangi Pilkada Jabar
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018