Didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, duet Jokowi-JK secara simbolis menungkap adukan semen, batu dan pasir sebagai dimulainya pembangunan Kampus UIII.
"Ramainya ini sudah dua tahun, tapi mencari lahannya juga tidak mudah karena saya sampaikan Saya tidak mau setengah-setengah," kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi mengungkapkan awalnya dia meminta kampus ini dibangun di atas lahan seluas 1.000 hektar.
"Tapi ternyata enggak ada lahan 1.000 hektare lebih di Jawa ini, sudah sangat sulit sekali. Saya menawarkan di luar Jawa, semua tim menyampaikan tidak setuju," kata dia.
Akhirnya, lanjut Presiden, dia menyetujui kampus UIII dibangun di Pulau Jawa, dengan luas paling tidak mendekati 1.000 hektare.
"Teryata kita mendapatkan 142 hektare, memang jauh dari 1.000 hektare, tetapi setelah melihat di lapangan, tadi saya juga kaget ternyata 142 hektare itu juga sebuah lahan yang sangat luas, Alhamdulillah. Bayangkan kalau dapat 1.000 hektare," kata Presiden.
Jokowi menyatakan desain kampus UIII ini "futuristik" karena ilmu riset melihatnya ke depan, bukan ke belakang, baik dari sisi desain maupun sisi tata ruang.
"Sisi kampus yang melihat ini adalah betul-betul sebuah kampus masa depan. Dan kita berharap UIII benar-benar akan menjadi pusat kajian, menjadi pusat penelitian peradaban Islam di negara kita Indonesia," kata dia.
Baca juga: Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia mulai dibangun di Depok
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018