Pemerintah nilai jalur mudik 2018 lebih baik

5 Juni 2018 11:38 WIB
Pemerintah nilai jalur mudik 2018 lebih baik
Pekerja mengerjakan pengecoran lapisan beton proyek Jalan Tol Batang-Semarang di kawasan Simpang Susun Krapyak, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/6/2018). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyatakan, Proyek Jalan Tol Batang-Semarang dapat menjadi jalur fungsional untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018 mulai dari ruas Batang hingga ruas Krapyak. (ANTARA/Widodo S Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai, kesiapan jalur mudik tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu karena selain tersedia tiga pilihan rute jalan nasional, juga didukung oleh tersambungnya jalan tol Jakarta-Surabaya baik secara operasional maupun fungsional.

"Tahun ini, kami laporkan ke DPR dalam raker (rapat kerja) kemarin (4/6), jalur mudik lebih baik dibanding tahun lalu. Kondisi jalan nasional tahun ini 90 persen mantap," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Basuki menjelaskan, di Pulau Jawa, pemudik punya pilihan tiga rute jalur mudik jalan nasional yang bisa menjadi pilihan pemudik selain jalan tol.

Pertama adalah Pantai Utara atau Pantura sepanjang 1.341 km, Lintas Tengah 1.197 km dan Lintas Selatan 1.405 kilometer (km).

Khusus untuk Pantai Selatan (Pansela), Menteri Basuki kembali mempromosikan pemudik untuk melewati jalur yang dipenuhi obyek wisata tersebut.

"Jalur Pansela untuk mudik Lebaran 2018 sudah tersambung dari Banten sampai Pacitan. Sedangkan dari Pacitan ke Banyuwangi baru akan kita kerjakan tahun ini dengan memperlebar jalan," kata Menteri Basuki.

Selanjutnya Menteri Basuki mengatakan perbaikan Jembatan Cincin Lama atau juga dikenal sebagai Jembatan Widang di Jawa Timur, saat ini sudah selesai dan sudah bisa dilintasi kendaraan. Jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo tersebut runtuh pada 17 April 2018 lalu akibat kendaraan yang melintas dengan muatan berlebih.

"Perbaikan Jembatan Cincin Lama sudah selesai 100 persen, sudah diuji coba dan siap dilalui tanggal 5 Juni (H-10) sesuai rencana," katanya.

Perbaikan jembatan dilakukan dengan memasang jembatan rangka baja tipe Garuda Paksi A-50 dengan bentang 50 meter yang didatangkan dari Gudang Peralatan Kementerian PUPR di Cibinong. Anggaran perbaikan sekitar Rp11 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya. Besar tonase yang diijinkan melintas sebesar 45 ton.

Selain di Pulau Jawa, Menteri Basuki juga mengatakan telah menugaskan seluruh pejabat eselon satu di Kementerian PUPR untuk mengecek kesiapan jalan nasional yang akan digunakan sebagai jalur mudik di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

"Saat ini sudah saya terima laporannya, salah satunya yakni jalan lintas timur Sumatera kondisinya cukup baik dan siap dilalui. Kementerian PUPR siagakan tim tanggap bencana dalam antisipasi keadaan darurat berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan," ungkapnya.



Kondisi tol

Sementara untuk pilihan jalan tol, Menteri Basuki menjelaskan, tol siap dilalui dari Merak ke Pasuruan sepanjang 995 km, dengan rincian 760 km telah operasional dan sisanya 235 km fungsional.

Diantara beberapa titik kritis karena adanya pekerjaan konstruksi yang belum selesai dan telah disiapkan Plan B, seperti di Jembatan Kali Kenteng (500 m) di Ruas Salatiga - Kartasura dan Jembatan Kali Kuto (100 m) di Ruas Batang - Semarang.

"Untuk Jembatan Kali Kuto hari ini (5/6) akan tersambung pelengkungnya untuk kemudian dipasang alas jembatan. Progresnya 82 persen, pada H-2 ditargetkan sudah dapat dilalui. Sehingga sebelum itu kendaraan akan diarahkan Korlantas keluar melalui jalan Pantura Jawa sejauh 500 meter dan masuk kembali ke ruas tol," kata Menteri Basuki.

Sedangkan untuk Jembatan Kali Kenteng saat ini progresnya 62 persen. Kementerian PUPR dan pengelola jalan tol telah mempersiapkan jalan alternatif melintasi bagian bawah jembatan.

Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga ingin turut serta menyukseskan mudik Lebaran 2018 dengan memberikan diskon tarif tol dengan besaran 10 persen. Diskon terbagi menjadi beberapa waktu berbeda dan ruas tol berbeda, dengan tujuan agar arus mudik terdistribusi.

Pada mudik Lebaran 2018, dengan tarif normal tanpa diskon, pemudik yang dari Jakarta-Surabaya dikenakan biaya sebesar Rp344.000. Sementara dari Jakarta - Merak sebesar Rp48.000, Jakarta - Ciawi Rp6.500, Jakarta - Bandung (Cileunyi) Rp61.500 dan Jakarta - Semarang Rp173.000. Sedangkan pemudik dari Surabaya - Malang dikenakan tarif tol Rp18.000 dan Surabaya - Pasuruan Rp22.000.

Menteri Basuki menyatakan, secara umum pekerjaan konstruksi akan dihentikan sementara sejak H-10 Lebaran. Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga menyiapkan fasilitas dukungan lainnya di ruas tol berupa 26 mobil toilet unit, 30 mobil tinja, 4 toilet kabin dan 47 "mobile reader" serta fasilitas "top up" kartu tol di sejumlah tempat istirahat (rest area).

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018