"Jadwal baru untuk penerbangan tersebut sekarang ditunda sampai setidaknya pertengahan 2019 dan kemungkinan lebih lama, belum dirilis" demikian perusahaan yang berbasis di California itu, kata laporan dalam The Wall Street Journal.
Alasan penundaan itu tidak jelas. Namun, itu adalah tanda bahwa hambatan teknis dan produksi mengganggu rencana Elon Musk (pendiri SpaceX) untuk eksplorasi tata surya oleh manusia.
"SpaceX juga menghadapi keraguan industri tentang permintaan pasar untuk roket Falcon Heavy mereka," katanya.
Para turis akan naik di atas kapsul Dragon, terbang ke angkasa dengan roket paling kuat SpaceX saat ini, Falcon Heavy, yang melakukan uji terbang pertamanya empat bulan yang lalu.
Juru bicara SpaceX James Gleeson mengatakan, dalam sebuah pernyataan melalui email kepada AFP, bahwa perusahaan masih berencana untuk menerbangkan orang-orang keliling bulan.
SpaceX belum mengumumkan secara publik jadwal baru untuk misi, yang pertama kali diumumkan pada Februari 2017 tersebut.
Pada saat itu, Musk mengatakan di Twitter bahwa misi wisata bulan dijadwalkan akan terjadi akhir tahun depan, yang mengacu pada 2018.
Dua warga negara, yang belum disebutkan namanya, "telah membayar setoran yang signifikan," tambah Musk.
Perjalanan itu akan menandai perjalanan manusia terjauh yang pernah bepergian ke luar angkasa. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018