Kompetisi, yang awalnya dibuat sebagai ajang penilaian busana renang untuk menarik pengunjung ke Atlantic City jelang akhir musim panas, tak lagi mau diasosiasikan dengan pageant alias kontes demi menciptakan kesan lebih modern beriringan dengan laju gerakan #MeToo yang menyorot diskriminasi dan pelecehan seksual dalam hidup orang Amerika Serikat.
"Kami bukan lagi kontes, kami adalah kompetisi. Kami takkan lagi menilai kandidat dari penampilan luar. Itu perubahan besar," kata Gretchen Carlson, chair of the Board of Trustees dari Miss America Organization di acara “Good Morning America". yang tayang di ABC News seperti dikutip Reuters.
Carlson, mantan pemenang dari kontes yang telah berlangsung 97 tahun itu, mengatakan dalam pernyataan bahwa para juri akan fokus pada pencapaian akademis, bakat dan dampak positif kontestan kepada lingkungan.
Segmen kontes busana renang akan digantikan dengan wawancara dengan kontestan. Ajang ini juga tidak akan menilai perempuan saat mengenakan gaun malam, tapi mendorong peserta untuk mengekspresikan gaya pribadi mereka.
"Kami mengalami revolusi budaya di negara kami di mana perempuan memberanikan diri untuk maju dan menyuarakan pendapatnya dalam banyak hal," kata Carlson. "Miss America merasa bangga karena ikut berevolusi."
Baca juga: Wanita berhijab keturunan Indonesia-Malaysia jadi finalis Miss Universe Selandia Baru 2018
Baca juga: Enam fakta mengenai Miss Universe 2017 Demi-Leigh
Baca juga: Putri Indonesia kagumi batik Medan
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018