Wisata Muslim ke Eropa kenalkan sejarah Islam

7 Juni 2018 02:59 WIB
Wisata Muslim ke Eropa kenalkan sejarah Islam
Manager Kuoni Global Travel Services Indonesia, Arief Hidayat, didampingi Duta Produk Kuoni Global Travel Service, Maulana Gunawan Surbakti, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa malam (5/6/2018). (ANTARA News/Bambang Purwanto)
Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan wisata bagi Umat Muslim Indonesia ke kawasan Eropa dapat dilakukan dalam tema Islami, bahkan dapat mengenalkan sejarah tentang eratnya hubungan dunia Islam dan Eropa pada abad pertengahan.

"Perjalanan ke Paris, Perancis misalnya dapat mengungkap fakta sejarah bahwa Leonardo da Vinci, pernah diminta oleh salah satu Sultan dari Utsmaniyah Turki untuk membuat rancangan jembatan di Selat Bosporus yang menghubungkan antara Asia dan Eropa," jelas Manager Kuoni Global Travel Services Indonesia, Arief Hidayat di Jakarta, Selasa malam (5/6).

Dia menambahkan bahwa fakta sejarah tersebut menunjukkan eratnya hubungan dunia Islam dan Eropa saat itu.

"Hal ini juga memberi pemahaman kepada kita mengenai hubungan kemasyarakatan, dan menguatkan toleransi antara umat beragama," tambahnya.

Sejumlah informasi menyebutkan bahwa Da Vinci merancang jembatan itu pada tahun 1502 guna menyeberangi teluk Golden Horn di Istanbul, Turki.

Jika saja saat itu Sultan Bajazet II menerima rancangan Da Vinci dan membangunnya, maka jembatan itu akan menjadi yang terpanjang di dunia pada waktu itu dengan panjang 346 meter.

Ia menyebutkan negara-negara tujuan wisata yang dikelola oleh Kuoni Global Travel sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat dan Timur.

Namun demikian, para wisatawan Muslim tetap dapat menikmati perjalanan dalam suasana Islami karena lokasi-lokasi yang dikunjungi memiliki nilai ke-Islaman, seperti pejalanan ke Paris tersebut.

Lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa perjalanan wisata ke Eropa bagi Umat Islam kini semakin nyaman dan aman karena penyedia jasa wisata, seperti Kuoni Global Travel selalu memastikan setiap restoran yang dikunjungi oleh wisatawan menyuguhi makanan halal yang bersertifikat dari pihak berwenang setempat.

"Kami punya Duta Muslim untuk melakukan survey pendahuluan guna memastikan setiap restoran menyediakan makanan yang halal bersertifikat, dan mencari lokasi masjid atau mushola yang nyaman bagi wisatawan agar dalam perjalanan tidak terlambat melaksanakan ibadah," jelas Arief.

Dia menambahkan bahwa Kuoni juga menyediakan perjalanan ke komunitas Muslim di negara-negara Eropa agar para wisatawan dapat melihat kehidupan Muslim di tengah-tengah masyarakat yang berbeda keyakinan namun rukun dan harmonis.

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018