Dalam kunjungan kerja di Ibukota Provinsi Jawa Tengah hari ini, Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga meresmikan Gedung Menara Pengawas Airnav Indonesia Semarang.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tiba di Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada pukul 16.00 WIB.
Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.
Saat memberikan pidato sambutan, Presiden Jokowi mengungkapkan kesedihan dan keprihatinannya melihat kondisi terminal lama Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
"Empat tahun lalu, terakhir saya gunakan terminal lama, saya masuk sedih gitu. Katanya ini bandara internasional tapi kok terminalnya seperti ini, berdesak-desakan, bangunannya juga kumuh banget, bertahun-tahun tidak dibangun," kata Presiden.
Melihat kondisi Bandara tersebut, dua tahun yang lalu Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN dan PT Angkasa Pura 1 agar membenahi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
"Alhamdulillah sekarang sudah selesai dan bisa digunakan, saya tidak mengecek, tahu-tahu jadi, arsitekturnya bagus, lingkungan cantik, arus lalu lintas keluar masuk bandara bagus," ujar Presiden.
Kendati demikian, Presiden Jokowi memerintahkan secara khusus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait dengan penambahan panjang landasan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menjadi 3.000 meter.
"Landasannya masih kurang panjang, saya minta akhir tahun depan sudah 3.000 meter, tidak seperti sekarang yang hanya 2.500 meter," kata Presiden.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengaku bangga dengan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang merupakan karya anak bangsa.
"Bandara ini membanggakan karena merupakan karya anak bangsa, masyarakat Jateng mendapat hadiah dari Bapak Presiden," ujarnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan bahwa beroperasinya terminal baru ini untuk menjawab permasalahan "lack of capacity" yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Menurut dia, hadirnya terminal baru ini merupakan wujud komitmen PT Angkasa Pura I kepada penguna jasa bandara serta masyarakat Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan tingkat layanan kebandarudaraan dengan mengutamakan kenyamanan tanpa mengesampingkan aspek keselamatan dan keamanan.
"Selain itu, pengoperasian terminal baru ini juga merupakan bentuk kontribusi kami merespon perkembangan perekonomian daerah, Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umunnya," katanya.
Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp2,2 triliun dan merupakan bandara di atas air (floating) yang pertama di Indonesia.
Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang memiliki luas area 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal bandara lama yang hanya 6.708 meter persegi.
?? Setelah selesai dibangun, Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang mempunyai tiga lantai ini akan mampu menampung sebanyak 7 juta penumpang per tahun atau 19 ribu penumpang setiap harinya, sedangkan kapasitas terminal lama hanya 800 ribu penumpang per tahun.
?? Selain terdapat 30 unit "counter check in" untuk mempercepat pelayanan kepada penumpang maskapai penerbangan, Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani juga dilengkapi tiga unit garbarata.
?? Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat "narrow body" atau konfigurasi sepuluh pesawat "narrow body" dan dua pesawat "wide body" kargo.
?? Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani terdiri dari lima paket yakni Paket 1 pekerjaan lahan dan jalan akses sudah selesai 100 persen, Paket 2 pekerjaan apron dan "taxiway" juga sudah 100 persen, Paket 3 pekerjaan pembangunan terminal akan selesai November 2018, sedangkan Paket 4, yakni bangunan penunjang dan lansekap, serta Paket 5 pekerjaan "water management" akan selesai pada 2019.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018