"Kami menyiapkan Trans Jawa yang belum selesai, yang menjadi tanggung jawab kami, bagaimana tol itu bisa dilewati," ujar Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra ditemui Antara dalam pelepasan mudik gratis guyub rukun BUMN di Ancol, Jakarta, Sabtu.
Ruas tol yang dioptimalkan di antaranya ruas tol Pejagan-Pemalang seksi tiga dan empat, ruas Tol Pemalang-Batang, ruas Tol Batang-Semarang, ruas Tol Salatiga-Kartasura, serta ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Pemanfaatan ruas-ruas tol secara fungsional tersebut untuk memperlancar dan mempermudah para pemudik untuk menuju kampung halaman masing-masing.
"Jadi yang belum selesai kami tembuskan dan pakai konstruksi yang minimal, tetapi aman dan kami jaga," ucap I Gusti Ngurah Putra.
Ia menuturkan terdapat sejumlah titik kritis dalam ruas-ruas tol tersebut, yakni wilayah jembatan Kali Kuto dan sekitarnya di ruas Tol Batang-Semarang serta Kali Kenteng di ruas tol Salatiga-Kartasura.
Waskita Karya juga menyediakan fasilitas berupa "rest area" sementara yang menyediakan SPBU, toilet dan tempat sholat di sepanjang jalur mudik.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebutkan beberapa titik rawan macet di jalan Tol Trans Jawa yang harus diwaspadai para pemudik.
Titik pertama di pintu Tol Kertasari di Tegal, yang kedua adalah Jembatan Kali Kuto di Kendal yang pembangunannya sekarang belum sepenuhnya selesai dan terakhir jalan Tol Semarang-Solo karena masih ada satu tol yang bersifat fungsional yakni Tol Salatiga-Colomadu dengan titik kritis di Jembatan Kali Kenteng.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018