"Kami mencatat pemudik hari ini terjadi lonjakan cukup besar dibandingkan H-6 Lebaran," kata Wakil Kepala Stasiun KA Rangkasbitung Ahmad di Lebak,Minggu
Meski terjadi penumpukan penumpang Lebaran, namun semua pemudik terangkut dan tidak telantar.
PT KAI mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuteline sebanyak 21 perjalanan pulang pergi (PP) Rangkasbitung-Tanahabang.
Begitu juga KA Ekonomi Rangkasbitung-Merak sebanyak enam kali PP.
Mereka penumpang pemudik yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman di wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.
Namun, sebagian besar penumpang dari Jakarta, Serpong dan Parungpanjang
"Semua perjalanan berjalan lancar dan tepat waktu, baik kedatangan maupun keberangkatan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, selama ini pemudik lebih memilih angkutan KA dengan alasan terjamin keselamatan dan tarifnya murah, sehingga terjangkau serta kedatangan-keberangkatannya terjadwal.
Kebanyakan tujuan penumpang adalah Stasiun Serpong, Kebayoran, Palmerah, Tanah Abang. Selain itu, Stasiun Serang, Karangantu, Cilegon, dan Merak.
Penumpang Stasiun KA Rangkasbitung dipadati pemudik hingga rela berdesak-desakan hingga berdiri dalam gerbong kereta.
"Kami bekerja keras untuk melayani masyarakat yang hendak mudik lebaran selamat sampai tujuan," katanya.
Mulyadi (40) seorang penumpang mengaku dirinya terpaksa berdiri hingga turun di Stasiun Rangkasbitung karena pemudik sampai ribuan orang.
"Kami rela berdiri dari Tanahabang sampai Rangkasbitung karena satu-satunya angkutan murah adalah KRL dengan tarif hanya Rp 8.000 per orang," katanya.
Baca juga: Warga minta KAI bangun jalur ganda Rangkasbitung-Merak
Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018