BMKG : 12 titik panas berada di Aceh

11 Juni 2018 21:47 WIB
BMKG : 12 titik panas berada di Aceh
Arsip. Api membakar semak belukar ketika terjadi kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Sabtu (5/5/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang pada 2018 ini, sebab itu BMKG menghimbau perlunya kewaspadaan terhadap potensi peningkatan titik panas mulai Juni 2018. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, satelit mendeteksi terdapat 12 titik panas berada di wilayah Aceh.

"Sore ini ada 12 titik panas, setelah di pagi hari cuma tiga titik di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar, Senin.

Menurutnya, titik panas ini mengalami lonjakan drastis akibat musim kemarau. Ke-12 titik panas tersebut, tersebar pada enam kabupaten/kota di provinsi paling Barat di Indonesia.

Belasan titik panas terkosentrasi di wilayah Barat-Selatan, seperti lima titik diantaranya terdapat di Aceh Singkil yang tersebar di empat kecamatan, yakni Simpang Kanan dua titik, Singkil Utara, Danau Paris, dan Suro Baru masing-masing satu titik.

Lalu Gayo Lues menyumbang tiga titik panas tersebar di tiga kecamatan dengan masing-masing satu titik, yakni Dabung Geleng, Terangon, dan Teripe Jaya.

Terakhir Aceh Barat terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Selatan terdeteksi di Kecamatan Bakongan Timur, Nagan Raya berada di Kecamatan Darul Makmur, dan Subulussalam terpantau di Kecamatan Sultan Daulat.

"Ada empat titik dari total 12 titik panas, yang patut diduga sebagai titik api. Karena memiliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan di angka 71 persen," tegas dia.

"Yakni Terangon dengan angka 71 persen, lalu Singkil Utara 75 persen, Darul Makmur miliki angka 78 persen, dan Johan Pahlawan 81 persen. Angka persentase ini cukup serius, dan pihak terkait bisa mendalami," tutur Zakaria.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) saat ini mengaku, sedang mengupayakan untuk memutus rambatan api ke areal yg belum terbakar, walau memiliki resiko termasuk bara api yang berada di bawah lahan gambut.

Seperti diketahui, pekan lalu kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di Aceh Selatan yang menghaguskan lahan bergambut di dua kecamatan, yakni Bakongan dan Tapaktuan total seluas 55 hektare lebih.

"Alhamdulillah, sudah 75 persen dapat teratasi kemarin. Mudah-mudahan tidak ada tambahan letupan api di bulan penuh berkah ini," ujar Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018