• Beranda
  • Berita
  • Wisata religi di Banten dan Jakarta, inspirasi libur Lebaran

Wisata religi di Banten dan Jakarta, inspirasi libur Lebaran

12 Juni 2018 09:00 WIB
Wisata religi di Banten dan Jakarta, inspirasi libur Lebaran
Presiden Joko Widodo (tengah) mendampingi PM India Narendra Modi (kanan) mendengarkan penjelasan dari Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Bahrul Hayat ketika mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (30/5/2018). Kunjungan kenegaraan tersebut membahas isu-isu bilateral, regional dan global mencakup kerja sama antara kedua negara serta untuk menyambut 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Apakah Anda mudik ke Banten atau menghabiskan waktu di Jakarta pada Idul Fitri tahun ini? Selain bertemu dengan sanak saudara dan orang-orang terkasih di kampung halaman, libur Lebaran adalah kesempatan untuk menyegarkan diri dengan mengunjungi tempat-tempat wisata.

Simak daftar destinasi wisata religi di Banten dan Jakarta yang bisa menginspirasi liburan Anda tahun ini, seperti dihimpun Kementerian Pariwisata.
 
Masjid Agung Banten (Wikipedia)

Masjid Agung Banten

Bangunan bersejarah yang masuk kategori cagar budaya ini berdiri sejak masa Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570). Orang-orang setempat sering menyebutnya Masjid Banten. Dari sisi arsitektur, Masjid Banten punya nuansa campuran Jawa kuno dan Tiongkok. 

Ada yang mengatakan masjid ini dibangun arsitek keturungan Tiongkok bernama Tjek ban Tjut, ada juga yang percaya arsiteknya adalah Raden Sepat dari Demak. Masjid Banten punya menara setinggi 24 meter, selain berfungsi jadi tempat mengumandangkan azan, menara ini juga jadi tempat penyimpanan senjata dan menara pengawas pada zaman kolonial Belanda.

 
Masjid Agung Tanara (kabar-banten)



Masjid Agung Tanara

Sesuai namanya, masjid ini terletak di Kampung Tanara, Serang, Banten. Ini juga peninggalan Raja Banten Pertama Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid yang bersebelahan dengan rumah kelahiran Syekh Nawawi dan juga merupakan jejak dakwah Islam di Banten.

Masjid Istiqlal

Masjid terbesar di Indonesia yang terkenal ini dibangun pada 24 Agustus 1961 atas gagasan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto. Masjid berlapis marmer yang bisa didatangi 200 ribu orang ini dibuat oleh arsitek Frederich Silaban, arsitektur penganut kristen protestan, dengan rancangan paduan arsitektur Indonesia, Eropa dan Timur Tengah.
 
PM Inggris Kunjungi Masjid Sunda Kelapa Perdana Menteri Inggris David Cameron (kedua kanan) didampingi Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kiri) dan Dubes RI untuk Inggris Teuku Mohammad Hamzah Thayeb (kanan) bersalaman dengan Ketua Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa Aksa Mahmud (kedua kiri) seusai mengunjungi Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam kunjungannya tersebut, PM Inggris David Cameron juga berdialog dengan tokoh serta cendekiawan muslim membicarakan kerukunan antar umat beragama. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)


Masjid Sunda Kelapa

Masjid Sunda Kepala keluar dari pakem arsitektur khas masjid. Tidak ada kubah, simbol bulan-bintang atau bedug di masjid ini. Bangunannya berbentuk serupa perahu, sebagai simbol pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi tempat saudagar muslim berdagang. 

 
Suasana pelataran Masjid Agung Al Azhar, Jumat (12/1/2018), yang menjadi titik kumpul para peserta demo Facebook, sebelum menunaikan shalat jumat.


Masjid Agung Al Azhar

Awalnya diresmikan sebagai Masjid Agung Kebayoran, namanya berubah jadi Masjid Agung Al Azhar, diberikan oleh Syekh Mahmud Syaltut, rektor Universitas Al-Azhar Mesir yang berkunjung ke sana pada 1960. Masjid Al Azhar dirancang dengan gaya campuran arsitektur Masjid Hij’ di Arab Saudi dan Masjid Qibtiyah di Mesir.
Masjid Luar Batang Jakarta. (ANTARA News/Alviansyah Pasarib)


Masjid Luar Batang

Di sini terdapat makam yang dipercaya keramat oleh sebagian orang, makam Sayid Husein bin Abubakar Alaydrus. Konon, jenazah Habib Husein yang akan digotong ke kurung batang untuk dikubur mendadak hilang ke luar batang. Kejadian itu berulang hingga tiga kali, sehingga orang memutuskan untuk memakamkannya di masjid ini. 

Jakarta Islamic Centre

Lembaga kajian dan pengembangan Islam di ibu kota ini terletak di Kramat Tunggak. Arsiteknya adalah Ahmad Noe’man yang merupakan orang di balik desain masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah. Itulah mengapa dua masjid itu punya arsitek serupa.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018