• Beranda
  • Berita
  • WHO: kami masih berperang melawan Ebola di Kongo

WHO: kami masih berperang melawan Ebola di Kongo

13 Juni 2018 18:02 WIB
WHO: kami masih berperang melawan Ebola di Kongo
Petugas Kementerian Kesehatan Kongo mengatur vaksin Ebola eksperimen angkatan pertama di Kinshasa, Republik Demokratk Kongo, Rabu (16/5/2018). (REUTERS/Kenny Katombe)
Kinshasa (ANTARA News) - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Selasa (12/6) memperingatkan semua pihak tidak menyatakan kemenangan terhadap penyebaran wabah Ebola di Kongo, meski banyak tanda menunjukkan bahwa virus tersebut sudah dikendalikan.

"Penyebarannya memang sudah bisa dikendalikan, namun tetap belum berakhir," kata Ghebreyesus kepada wartawan saat mengunjungi ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa.

"Kami masih memerangi Ebola dan Anda harus terus memperkuat penanganan dan waspada," kata dia.

Pada Jumat pekan lalu, sejumlah pejabat WHO menyatakan yakin bahwa penyebaran virus mematikan itu sudah bisa dikendalikan, terutama akibat pengiriman cepat vaksin dari masyarakat dunia.

Namun, satu hari sebelumnya, kementerian kesehatan Kongo melaporkan kasus pertama Ebola dalam satu pekan terakhir, di kawasan pedesaan Iboko.

Ghebreyesus menjelaskan 2.200 orang telah divaksinasi, dan penanganan kasus dan pelacakan terhadap orang-orang yang berhubugnan dengan korban Ebola sudah berjalan lancar.

"Misi ini tidak akan berakhir sampai benar-benar berakhir. Meskipun hanya ada satu kasus yang menyebar keluar Kongo dan masuk ke wilayah perkotaan, maka akan ada risiko epidemik lainnya," kata dia.

Ebola telah menewaskan 27 orang sejak dimulainya wabah pada April lalu. Hingga kini sudah ada 62 kasus, dan 38 di antaranya telah terkonfirmasi laboratorium. Namun masih ada puluhan orang lain yang diduga terkena Ebola.

Berbeda dengan penyebaran wabah Ebola pada masa lalu, pekerja kesehatan bergerak cepat untuk menahan laju penyebaran di Kongo. Pada 2013-2016, Ebola menewaskan sedikit-dikitnya 11.300 orang di kawasan Afrika Barat. Saat itu, WHO dikritik karena tidak menganggap serius penyebaran wabah tersebut pada tahap awal.
 

Pewarta: GM Nur Lintang
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018