• Beranda
  • Berita
  • Teka-teki strategi tim Spanyol di Piala Dunia 2018

Teka-teki strategi tim Spanyol di Piala Dunia 2018

13 Juni 2018 23:30 WIB
Teka-teki strategi tim Spanyol di Piala Dunia 2018
Fernando Hierro. (EFE)
Madrid (ANTARA News) - Pada Selasa siang kecemasan sekaligus teka-teki terbesar tim nasional sepak bola Spanyol menjelang pertandingan pembukaan Piala Dunia 2018 melawan Portugal pada Jumat (15/6) terkait siapa yang akan mengarsiteki dan juru stategi tanding bagi kesebelasan yang pernah menjadi juara Piala Dunia 2010 itu.

Kurang dari 24 jam kemudian, setelah pelatih Julen Lopetegui dipecat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Fernando Hierro, mantan pemain Real Madrid, ditunjuk untuk menjadi pelatih baru sekaligus harus membereskan masalah yang diwariskan terhadapnya.

Baca juga: Spanyol pecat Lopetegui dua hari jelang debut Piala Dunia

Meski hal itu bukan tugas kepelatihan perdana untuk Herro, yang merupakan Direktur Olahraga RFEF, bisa jadi kejadian tersebut bukanlah tugas yang dinanti-nantikannya, demikian laporan Reuters.

Laporan media lokal Spanyol mengindikasikan bahwa mayoritas skuad menentang keputusan Presiden RFEF Luis Rubiales untuk membebas tugaskan Lopetegui karena menyetujui untuk menjadi pelatih baru Real setelah Piala Dunia tanpa meminta izin sebelumnya.

Baca juga: Real Madrid tunjuk Julen Lopetegui jadi pelatih

Baca juga: Lopetegui teken kontrak baru sebagai pelatih Spanyol hingga 2020


Secara khusus, inti tim U-21 yang ia bantu masuk ke tim senior, termasuk David de Gea, Dani Carvajal, Isco, Thiago Alcantara dan Koke disebut-sebut menjadi sosok-sosok paling vokal yang berkeinginan mempertahankan sang pelatih lama.

Pemain-pemain lain mengatakan tidak mudah untuk dapat memahami pola pikir sang pelatih baru, yang mantan pemain Real Madrid.

Tugas pertama Hierro adalah menyatukan grup. Hal itu layaknya saat-saat di mana timnas harus berenang atau akan tenggelam.

Baca juga: Skuad Spanyol gabungan pemain muda dan berpengalaman

Pelatih timnas Spanyol yang sukses membawa mereka menjuarai Piala Eropa 2008, Luis Aragones, meneken kontrak untuk melatih Fenerbahce pada malam semifinal turnamen itu, dan hal itu sama sekali tidak mempengaruhi timnas.

Merupakan rekan sebaya bagi Lopetegui, Hierro merupakan mantan gelandang yang telah mengoleksi 601 penampilan untuk Real Madrid, dan pernah menjadi kapten klub serta kapten timnas Spanyol.

Ia sempat bermain di Qatar dan Inggris, sebelum pensiun, dan menggenggam sejumlah peran, termasuk Direktur Olahraga di Malaga dan RFEF, serta menjadi asisten Carlo Ancelotti di Real Madrid.

Setelah menjadi bagian dari staf teknis di Rusia, ia diyakini memiliki hubungan yang baik dengan skuad, dan sebagai veteran dengan 89 penampilan timnas tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa ia tidak paham bagaimana cara turnamen sepak bola bekerja.

Namun, kalangan persepakbolaan Negeri Matador justru memiliki pertanyaan, apakah Hierro mengandalkan aura dan pengalamannya cukup untuk menginspirasi skuad yang disebut-sebut sebagai grup pemain terbaik di turnamen Piala Dunia 2018?

Satu-satunya pengalaman Hierro sebelumnya sebagai pelatih kepala adalah memimpin tim divisi kedua Oviedo untuk finis di peringkat kedelpaan pada 2016/2017, gagal menembus playoff.

Dari divisi kedua ke laga Piala Dunia 2018 di Sochi, Rusia, itu bukan jalan yang biasa dilalui, namun Hierro telah diserahi tanggung jawab untuk berusaha mengembalikan Spanyol ke jalur yang benar. Itulah tugas berat RFEF yang dibebankan ke pundak Fernando Hierro.

Baca juga: Fakta-fakta skuad Spanyol

Baca juga: Skuad empat negara penghuni Grup B

Pewarta: -
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018