Jakarta (ANTARA News) - Mendiang Anthony Bourdain lahir di New York, Amerika Serikat, jika tidak sedang berkeliling dunia, dia senang berkeliling Manhattan atau wilayah lainnya untuk mencari restoran enak.
Tapi, wilayah Upper East Side, tempat museum dan mewah, dia pernah tinggal di daerah tersebut, justru tidak menarik baginya. Dia bahkan pernah menyebutnya "tanah kering kerontang" untuk makanan.
Satu-satunya restoran yang menarik bagi dia di daerah itu adalah makanan cepat saji Shake Shack, dalam wawancara dengan Times, bahkan dia menyebut "menangis saking senangnya".
"Waktu Shake Shack buka, hanya beberapa blok dari rumah saya, saya langsung berlutut dan menangis saking senangnya," kata dia, dikutip dari The Independent.
Beruntung bagi Bourdain, dia menemukan wilayah lainnya yang kaya restoran, yang sering dia datangi saat sedang di New York.
Jika sedang berada di wilayah Upper West Side, sang koki akan datang ke restoran Yahudi Greengras Barneys, yang pernah disebutnya "sarapan penting di kota New York".
Setelah Bourdain meninggal beberapa pekan lalu, restoran itu memajang meja kosong tempat sang koki biasa duduk menikmati makanan kesukaannya, salmon asap Nova Scotia, bagel dan telur orak-arik.
Restoran langganan Bourdain lainnya adalah Marea, terletak di 240 Central Park South. Kepada Daily Beast, dia berkata pernah makan "tiga sampai empat pasta berbeda".
Bourdain juga menyukai wilayah Brooklyn dan Bronx, dia senang menjelajahi area baru dan menampilkannya di acaranya, ingin memperkenalkan kuliner kota kepada dunia maupun warga New York yang mungkin belum pernah ke sana.
Meski pun suka menjelajahi New York untuk berburu kuliner, Bourdain paling suka memasak di rumah bersama putrinya.
"Kalau sedang di rumah, saya tidak malan malam di luar... Paling sering, putri saya yang baru 9 tahun yang memilih menu makanannya," kata dia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018