Operator Cipali akui "one way" tidak merugikan

20 Juni 2018 23:12 WIB
Operator Cipali akui "one way" tidak merugikan
Dokumentasi Sejumlah kendaraan melaju melintasi jalan tol Cipali menuju arah Jakarta di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016). Untuk mengurai antrean kendaraan di pintu tol Palimanan, Pihak PT Lintas Marga Sedaya (LMS) membuka 21 gerbang tol. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Cirebon (ANTARA News) - PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengakui diberlakukannya jalan satu arah atau `one way` tidak merugikan secara bisnis, bahkan itu bisa menguntungkan.

"Sebenarnya maksud one way itu mengurai kepadatan disepanjang jalur, bagi LMS ini sangat menguntungkan asal jangan dilakukan terlalu lama," kata General Manajer Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Suyitno di Cirebon, Rabu.

Diberlakukannya `one way` kata Suyitno, sama sekali tidak membut rugi operator tol, bahkan rekayasa lalu lintas itu menguntungkan. "Dan dipastikan tidak ada kerugian," tuturnya.

Menurutnya adanya `one way` di jalan tol Cipali tidak hanya membuat operator untung, namun tentunya para pemudik juga merasa terbantu diberlakukannya `one way`.

Ketika tidak diberlakukan `one way` tentunya akan menimbulkan kemacetan dan itu merugikan bagi pemudik, terutama waktu dan juga operator.

"One way itu disamping ada manfaat bagi pemudik yang ingin kembali lebih cepat juga banyak manfaat bagi operator," ujarnya.

Namun diberlakukannya `one way` juga membuat sebagian pengguna jalan tol yang memberikan masukan terkait pelayanan kendadaan menuju Jawa.

"Tapi ada beberapa masukan kepada kami terkait kendaraan yang mau mengarah ke Jawa tertahan," katamya.

"Jadi mereka tidak menggunakan jalan tol sehingga menggunakan jalan alternatif yang lebih panjang dan tentu lama," kata Suyitno lagi.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018