"Berbagai penyakit akibat adanya vektor yang tumbuh subur akibat lingkungan yang tidak bersih harus diantisipasi yaitu infeksi usus, demam typhoid, disentri, leptospirosis dan juga demam berdarah atau DHF," ujar Ari di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan biasanya petugas kebersihan masih libur dan sampah pun banyak yang menumpuk. Selain itu, di rumah juga asisten rumah tangga juga masih banyak yang mudik sehingga rumah kurang dibersihkan.
Hal itu menyebabkan lebih banyak lalat pada sampah yang bertumpuk tersebut, tikus-tikus akan lebih banyak berkeliaran karena begitu banyak sampah yang menumpuk selain itu juga nyamuk akan lebih banyak.
"Binatang-binatang yang membawa bibit penyakit ini jika tidak diperhatikan dan tidak dicegah keberadaannya akan membawa dampak juga bagi kesehatan kita. Lalat jelas membawa berbagai penyakit infeksi usus baik yang hanya diare sampai yang berat seperti demam thypoid."
Selain itu, tikus yang merupakan vektor yang penting untuk terjadi penyakit demam kuning atau leptospirosis. Kemudian, nyamuk menjadi sumber penyakit jika nyamuk tersebut merupakan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DHF.
"Oleh karena itu tetap harus diperhatikan kebersihan didalam dan sekitar rumah, hindari air-air tergenang yang potensial tempat hidupnya jentik nyamuk pembawa virus maut tersebut." Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan saat ini memang bukan musim penghujan, namun genangan air bersih misal dari air buangan AC atau airdari kulkas atau dispenser jelas menjadi genangan air bersih yang menjadi tempat tumbuh suburnya jentik-jentik nyamuk. nyamuk aedes aegypti.
Baca juga: Libur Lebaran, cek kesehatan gratis hingga acara anak
Baca juga: China selidiki penyakit aneh yang diderita staf konjen AS
Baca juga: Jalan cepat bagus untuk kesehatan
Pewarta: Indriani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018