Versi teranyar Chevrolet Blazer akan dibangun di Meksiko dan diekspor ke AS, kata juru bicara GM Patrick Morrissey. Ia mengatakan, GM sudah membuat keputusan untuk memproduski kendaraan di Meksiko sejak "bertahun-tahun sebelumnya."
"Keputusan ini dibuat beberapa tahun lalu dan didasarkan pada kapasitas yang tersedia pada saat itu," kata Morrissey dilansir AFP, Jumat.
"Kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan menumbuhkan lapangan kerja di AS," katanya.
Baca juga: Chevrolet Spark terbaru akan muncul di Korea bulan depan
Langkah ini dilakukan karena baik Amerika Serikat, Kanada, maupun Meksiko masih bernegosiasi dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Trump pun bertindak tegas dengan memanggil perusahaan yang memproduksi di luar negeri kemudian mengekspornya ke AS.
Morrissey mengatakan GM "berkomitmen untuk bekerja dengan pemerintah untuk NAFTA yang sudah dimodernisasi."
Blazer merupakan sebagai SUV kelas menengah untuk menjajaki pasar yang melonjak dalam beberapa tahun terakhir.
GM memastikan Blazer akan tersedia di pasar Amerika pada awal 2019.
Baca juga: Sebulan meluncur, Chevrolet Colorado Centennial ludes terjual di Indonesia
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018